Breaking News

Home / Daerah

Selasa, 15 April 2025 - 06:54 WIB

Menjelang Peluncuran Resmi, GKIT Gencar Gaungkan Semangat Kebangsaan lewat Kolaborasi

 GKIT aktif menyosialisasikan visi dan program jelang peluncuran 19 April 2025 lewat kunjungan ke pejabat daerah dan tokoh masyarakat di DIY. Foto: Dok GKIT

GKIT aktif menyosialisasikan visi dan program jelang peluncuran 19 April 2025 lewat kunjungan ke pejabat daerah dan tokoh masyarakat di DIY. Foto: Dok GKIT

Kilasinformasi, 15 April 2025, – Gerakan Kebangsaan Indonesia Terang (GKIT) tengah mempersiapkan momen penting: peluncuran resminya yang akan digelar pada 19 April 2025. Namun, jauh sebelum acara digelar, tim pimpinan GKIT telah lebih dulu bergerak aktif menyapa berbagai pemangku kepentingan, tokoh masyarakat, hingga pejabat daerah. Misinya: menyampaikan visi dan program kebangsaan sebagai bentuk kontribusi nyata untuk Indonesia yang lebih maju.

Tim Gerakan Kebangsaan Indonesia Terang (GKIT) bersama
Bupati Sleman Harda Kiswaya. Foto: Dok GKIT

Rangkaian safari kebangsaan ini dimulai dengan kunjungan tim GKIT yang terdiri dari Pdt. Arief Arianto (Ketua), Surya Wijaya (Wakil Ketua), Dr. Haryadi Baskoro (Sekretaris), dan Jozep Edyanto (Bendahara) ke Pendopo Parasamya, tempat mereka diterima langsung oleh Bupati Sleman, Harda Kiswaya, pada Senin (14/4).

Baca Juga, Kilasinformasi: Dr. Haryadi Baskoro Sebarkan Keistimewaan Yogyakarta ke Dunia Melalui Diplomasi Budaya

Dalam pertemuan itu, GKIT menyampaikan salah satu program unggulannya: pembangunan perpustakaan digital di Sleman. Program ini digadang-gadang sebagai kontribusi konkret GKIT dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan literasi masyarakat.

Tim Gerakan Kebangsaan Indonesia Terang (GKIT) bersama
Sekda Provinsi DIY Drs. Beny Suharsono, M.Si. foto: Dok GKIT

Tak berhenti di situ, esok harinya (15/4), tim GKIT melanjutkan silaturahmi ke Kantor Gubernur DIY. Di sana, mereka bertemu Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, dan sejumlah kepala OPD strategis, termasuk Kepala DPMPTSP Agus Priyono, Kepala Bapperida Ni Made Dwipanti Indrayanti, serta Kepala Biro Perekonomian dan SDA Eling Priswanto. Dalam forum ini, GKIT memaparkan potensi kerja sama pembangunan dan peluang investasi yang dapat memperkuat struktur sosial-ekonomi daerah.

Baca Juga, Kilasinformasi: Sosialisasi Buku Kuliah Keistimewaan Yogya di Kulon Progo

Langkah GKIT untuk membangun jejaring kolaboratif juga menyasar institusi pertahanan. Tim GKIT diterima di Markas Korem 072 Pamungkas oleh Danrem Brigjen TNI Bambang Sujarwo. Di hadapan pimpinan militer tersebut, Sekretaris GKIT Dr. Haryadi Baskoro menegaskan bahwa semangat gerakan ini bersumber dari api perjuangan bangsa. Ia mengutip pidato Presiden Soekarno pada HUT Proklamasi RI tahun 1946: “Gelap, gelap dunia di sekeliling kita, akan tetapi di dalam bathin kita terang benderang, menyala-nyala api kemerdekaan dan api kebangsaan.”

Tim Gerakan Kebangsaan Indonesia Terang (GKIT) bersama
Danrem 072 Pamungkas Brigjen TNI Bambang Sujarwo. Foto: Dok GKIT

Salah satu langkah penting lainnya adalah membangun koneksi akar rumput dengan tokoh masyarakat. Dalam forum kebangsaan yang digelar di Kedai Satuati, Sleman, GKIT mengumpulkan figur-figur inspiratif, seperti pembatik Lek Iwon, Suharmanto dari Yayasan Kiwari yang membina Pondok Pesantren Lansia Marifatullah, hingga pengacara sekaligus tokoh budaya Pulung Wahyu Pinto.

Baca Juga:  Bupati Sleman Apresiasi Peran RT/RW dalam Pembinaan Masyarakat Kalurahan Purwomartani

Dalam forum ini, diskusi berkembang menjadi ruang berbagi pengalaman dan harapan tentang peran masyarakat sipil dalam pembangunan bangsa. Pulung Wahyu Pinto menegaskan bahwa Indonesia tidak kekurangan tokoh-tokoh yang punya semangat kebangsaan tinggi—yang dibutuhkan adalah ruang dan dukungan agar semangat itu dapat terwujud dalam tindakan nyata.

Tim Gerakan Kebangsaan Indonesia Terang (GKIT) sosialisasi
di Kedai Satuati, Sleman DIY. Foto: Dok GKIT

“Indonesia Terang harus hadir bukan hanya sebagai narasi, tapi sebagai gerakan nyata yang membawa manfaat,” ujar Pulung.

Dengan pendekatan kolaboratif dan inklusif, GKIT membuktikan bahwa perjuangan membangun bangsa tidak harus dilakukan dari pusat, tapi bisa dimulai dari ruang-ruang dialog di daerah. Peluncuran GKIT pada 19 April mendatang bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang menyalakan kembali semangat kebangsaan yang terang dan berdampak. (HMT)

Share :

Baca Juga

Berita Unggulan

Hasto dan Wawan Dilantik Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta 2025-2030, Siap Bawa Perubahan!

Berita Unggulan

Museum Wahanarata Jadi Saksi Lahirnya Gerakan Wellness Culture Jogja

Daerah

BPJS Ketenagakerjaan Batang Serahkan Santunan JKM di Kegiatan Tarawih Ukhuwah

Berita Unggulan

Tim Gabungan Terus Cari Korban Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon, 10 Tewas

Berita Unggulan

Kapolda Jateng Resmikan Gedung SPKT Polres Batang, Tegaskan Layanan Cepat dan Bebas Rokok

Daerah

Kodim 0736/Batang Salurkan Zakat Fitrah untuk Masyarakat Kurang Mampu

Berita Unggulan

Pemkot Yogyakarta Siapkan Kios Segoro Amarto di Tiap Kelurahan, Warga Bisa Belanja Pangan Lebih Dekat dan Murah

Berita Unggulan

Emosional, Mbak Ita Pamit di DPRD Semarang dan Titipkan PR soal Banjir ke Pemimpin Terpilih