Breaking News

Home / Daerah

Jumat, 23 Mei 2025 - 10:56 WIB

Pemkab Batang Dorong Pertanian Terpadu Demi Kesejahteraan Petani

Pemkab Batang dorong pertanian terpadu di Gringsing sebagai solusi inovatif tingkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani. Fokus pada efisiensi dan ekosistem berkelanjutan. Foto: Humas Kab Batang

Pemkab Batang dorong pertanian terpadu di Gringsing sebagai solusi inovatif tingkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani. Fokus pada efisiensi dan ekosistem berkelanjutan. Foto: Humas Kab Batang

Kilasinformasi.com, Batang – kilasinformasi.com Upaya Pemerintah Kabupaten Batang menerapkan integrative farming atau pertanian terpadu, fokus pada peningkatan efisiensi dan produktivitas lahan pertanian, serta peningkatan kesejahteraan petani.
Bupati Batang M. Faiz Kurniawan melakukan kunjungan kerja untuk meninjau lahan pertanian yang memasuki musim tanam padi di Desa Sidorejo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jumat (23/5/2025).

“Hari ini meninjau lahan pertanian berupa tanaman padi yang akan memasuki musim tanam dan sekaligus memberikan bantuan alat pertanian sebesar Rp1,6 miliar. Melihat potensi di Kecamatan Gringsing luasan lahan ada 1.850 hektar dengan produktivitas rata-rata 5.3 ton per hektar,” jelasnya.

Baca Juga, Kilasinformasi: Tinjau PLTM Kambangan, Bupati Batang Dukung Tumbuhnya Energi Berkelanjutan

Hal ini dapat berpotensi diterapkannya integrative farming. Untuk pilot project sendiri sekarang memang masih ada satu di daerah Celapar.

“Lahan yang dapat digunakan integrative farming mulai pertanian pangan, holtikultura, perkebunan dan ke depannya semakin banyak kebutuhan susu sapi yang diminta oleh masyarakat. Hasil kotoran sapi bisa juga langsung diarahkan untuk pupuk organik ke tanaman,” terangnya.

Baca Juga:  Mentan Amran Fasilitasi Kesepakatan Bulog dan Penggilingan Padi Serap Gabah 2,1 Juta Ton Beras

Penerapan pertanian terpadu pada dasarnya adalah mengoptimalkan pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang ada sehingga, terjadi hubungan timbal balik secara langsung antara lingkungan dalam ekosistem lahan pertanian.

Faiz menyebutkan, terkait dengan penjualannya akan dijadikan satu bandeling proposal tentang tawaran produk ke pasar-pasar modern. Sehingga semuanya akan menjadi mudah dalam pemasarannya.

Foto: Humas Kab Batang

Ia juga menyampaikan bahwa, kendala pertanian di Kecamatan Gringsing yakni saluran irigasi sekunder dan tersier kurang berfungsi, karena penumpukan sedimentasi, sehingga perlunya normalisasi.

“Ternyata pihak DPUPR Kabupaten Batang sudah melakukannya sejak 2 minggu yang lalu dan akan terus dilakukan normalisasi supaya lancer,” ujar dia.

Faiz berharap, petani di Kecamatan Gringsing mengelola lahan pertanian dengan baik agar dapat meningkatkan hasil pertanian supaya dapat swasembada beras dapat terwujud. (AS Saeful Husna Kabiro Batang)

Share :

Baca Juga

Berita

Petani Membincang Mata Air Pertanian dan Pelestarian Alam

Berita Unggulan

Delapan Karya Budaya Sleman Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Takbenda DIY 2024

Berita Unggulan

Gubernur DIY Sri Sultan HB X Lepas Ribuan Peserta TNI Run 2025, Tekankan Sportifitas dan Kebersamaan

Daerah

DWP Kemensos Gandeng Swasta dan Filantropi untuk Bantu Korban Banjir Bekasi

Daerah

Komisi IV DPR RI Serahkan Bantuan Alsintan untuk Kemajuan Pertanian Kabupaten Sleman

Daerah

Pembangunan Enam SPBUN Baru di Maluku: Langkah Strategis untuk Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan

Berita Unggulan

Bupati Sleman Kukuhkan Dewan Pendidikan 2025–2030

Berita Unggulan

Pedagang Alun-Alun Batang Tertib, Wabup Suyono Apresiasi dan Ajak Jaga Kebersihan