Breaking News

Home / Berita Unggulan / Daerah / Wisata

Sabtu, 28 Juni 2025 - 18:54 WIB

Senduro Bangun Desa Budaya Inklusif Lewat Tradisi Jolen

Tradisi Jolen di Senduro Lumajang jadi simbol toleransi dan budaya lintas keyakinan di kaki Gunung Semeru. Warisan lokal, pemersatu bangsa. Foto: Infopublik.id

Tradisi Jolen di Senduro Lumajang jadi simbol toleransi dan budaya lintas keyakinan di kaki Gunung Semeru. Warisan lokal, pemersatu bangsa. Foto: Infopublik.id

Isuenasional, Lumajang — Tradisi Jolen atau Amukti Bumi kembali digelar meriah di Desa Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (27/6/2025), bertepatan dengan peringatan 1 Suro atau 1 Muharam. Perayaan budaya ini menjadi simbol kerukunan masyarakat yang hidup berdampingan di kaki Gunung Semeru.

Jolen bukan sekadar pesta rakyat. Ia merupakan tradisi tahunan masyarakat Senduro yang memadukan nilai spiritual, sosial, dan budaya. Acara ini mencerminkan rasa syukur atas keselamatan dan kemakmuran desa, sekaligus mengokohkan semangat toleransi lintas keyakinan.

Lima dusun di Desa Senduro,dari tokoh agama, pemuda, hingga perangkat desa, bahu membahu menyukseskan kegiatan ini. Mereka menyumbangkan bari’an berupa hasil bumi dan doa. “Jolen adalah bentuk komitmen kami menjaga harmoni sosial dan spiritualitas lokal,” tegas Kepala Desa Senduro, Farid Rohman H.

Puncak acara diwarnai kirab budaya 43 gunungan hasil bumi dari Pura Mandhara Giri Semeru Agung menuju Balai Desa. Dua gunungan ikonik,Gunungan Ingkung dan Gunungan Polo Pendem,selalu dinantikan warga karena melambangkan kemakmuran dan kebersamaan.

Baca Juga:  Komunitas Tuk Merespon Hari Tani Nasional dan Kritisi Keberpihakan Pemerintah 

Tradisi Jolen dinilai mampu menjembatani keragaman. Umat Hindu, Islam, dan pemeluk kepercayaan lokal terlibat setara. “Kalau sudah bicara budaya, agama kita taruh dulu. Karena budaya itu menyatukan,” ujar Wira Dharma, pengurus harian Pura Mandhara Giri Semeru Agung.

Tradisi Jolen kini diangkat sebagai fondasi pembangunan Desa Budaya dan Toleransi. Pemerintah desa berupaya menjadikan budaya sebagai strategi pembangunan inklusif, sekaligus mendorong pariwisata yang berakar pada nilai-nilai lokal. “Budaya bukan hanya soal masa lalu, tapi tanggung jawab pada masa depan,” imbuh Farid.

Tradisi Jolen menjadi bukti bahwa di kaki Semeru, harmoni bukanlah wacana semata, melainkan kenyataan yang terus dirawat bersama oleh masyarakat Senduro.

Berita ini sudah tayang di kilasinformasi.com dengan judul : Tradisi Jolen Senduro: Warisan Budaya yang Rawat Toleransi di Kaki Semeru – Kilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya / Infopublik.id

Share :

Baca Juga

Berita Unggulan

Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025: Momentum Menguatkan Ideologi Bangsa

Berita Unggulan

Prof. Dr. Gabriel Lele Dikukuhkan Sebagai Guru Besar FISIPOL UGM, HP Management Siap Kolaborasi

Berita Unggulan

Satlantas Polresta Sleman Dekatkan Layanan BPKB–SIM ke Warga Lewat Program ‘Polantas Menyapa’

Berita Unggulan

Menag RI dan Presiden McGill University Bahas Kerja Sama Pendidikan Internasional untuk Mahasiswa Indonesia

Daerah

Sosiàlisasi Buku Kuliah Keistimewaan Yogyà Di Sleman

Daerah

Pemkab Sleman Pastikan Pelayanan Publik Tetap Optimal Selama Libur Lebaran 2025

Daerah

Jembatani Pecinta Otomotif Berkreasi, Satlantas Gelar BOM

Berita Unggulan

Jelang Wukuf di Arafah, Petugas Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan