Breaking News

Home / Favorite / Pendidikan

Jumat, 11 Juli 2025 - 07:34 WIB

Kemensos dan 43 Instansi Tandatangani Perjanjian Aset untuk Sekolah Rakyat, Wujud Nyata Gagasan Presiden

Kemensos dan 43 instansi tanda tangani perjanjian aset untuk Sekolah Rakyat, perluas akses pendidikan anak miskin dan dukung Generasi Emas 2045. Foto: kemensos

Kemensos dan 43 instansi tanda tangani perjanjian aset untuk Sekolah Rakyat, perluas akses pendidikan anak miskin dan dukung Generasi Emas 2045. Foto: kemensos

Isuenasional, Jakarta – Kementerian Sosial Republik Indonesia meresmikan dimulainya penyelenggaraan Sekolah Rakyat dengan menandatangani perjanjian pinjam pakai aset bersama 41 instansi pemerintah daerah dan 2 universitas di Gedung Graha Aneka Bhakti, Jakarta.

Penandatanganan ini dilakukan untuk mendukung pembukaan titik-titik Sekolah Rakyat rintisan di luar aset milik Kemensos, sebagai bagian dari strategi perluasan jangkauan program dan penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai di berbagai daerah.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa perjanjian ini menjadi fondasi utama pendirian Sekolah Rakyat yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. “Tanpa lahan dan bangunan, tidak ada rumah belajar. Tanpa rumah belajar, harapan anak-anak miskin akan tetap menjadi mimpi,” ujar Gus Ipul.

Program Sekolah Rakyat dirancang sebagai solusi strategis nasional untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi dan mempersiapkan Generasi Emas 2045, dengan Kemensos sebagai koordinator pelaksana berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2024.

Sasarannya adalah anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang belum pernah sekolah atau terancam putus sekolah. Berdasarkan data BPS Susenas Maret 2024, terdapat 4,1 juta anak usia sekolah yang tidak atau belum pernah mengenyam pendidikan formal.

Baca Juga:  Boalemo Luncurkan Smart School: Akselerasi Digitalisasi Pendidikan di Timur Indonesia

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof. Dr. (H.C.) Mohammad Nuh, menyebut Sekolah Rakyat sebagai gerakan sosial untuk melunasi janji kemerdekaan: memuliakan kaum miskin lewat pendidikan yang transformatif. “Pendidikan adalah sistem rekayasa sosial terbaik untuk memutus rantai kemiskinan,” ujarnya.

Setiap siswa Sekolah Rakyat akan mendapat fasilitas lengkap, termasuk:

  • Pemeriksaan kesehatan menyeluruh

  • Pemetaan potensi berbasis AI

  • Penilaian akademik dan psikososial

  • Asrama dan makan 3 kali sehari

  • Seragam dan perlengkapan sekolah

  • Pendampingan pembelajaran digital

  • Pembiayaan pendidikan Rp48,25 juta per anak per tahun

Prof. Nuh juga menjelaskan pendekatan personalized learning berbasis talent mapping, memastikan setiap anak belajar sesuai kekuatannya. “Setiap anak itu genius. Kita hanya perlu tahu di mana kekuatannya dan mengarahkan ke sana,” tegasnya.

Model pendidikan Sekolah Rakyat disebut model delta, yang memetakan kondisi awal siswa dan mengevaluasi peningkatannya secara berkala. “Solidaritas sosial pun tumbuh karena mereka semua berangkat dari titik berat yang sama,” ungkapnya.

Di akhir sambutannya, Prof. Nuh menegaskan bahwa Sekolah Rakyat bukan hanya sarana pendidikan, tapi juga kendaraan menuju kebangkitan Indonesia. “Tahun depan Indonesia harus bangkit. Sekolah Rakyat adalah jalannya,” tutupnya.

Sumber: Kemensos

Share :

Baca Juga

Pendidikan

Wali Kota Subulussalam dan Bupati Aceh Singkil Semangat Bangun Sekolah Rakyat

Berita Unggulan

UM-PTKIN 2025 Resmi Dibuka: Simak Cara Daftar, Jadwal, dan Tipsnya!

Berita Unggulan

Solana Bertahan, Koin Meme BeerBear Jadi Aset Kripto yang Tak Boleh Dilewatkan!

Berita Unggulan

APEC Sepakat Dorong Pendidikan Berkualitas dan Digitalisasi Inklusif di Kawasan Asia Pasifik

Berita Unggulan

Kurikulum Berbasis Cinta: Menciptakan Insan Humanis

Berita Unggulan

Kemenag Kota Yogya Himbau Masyarakat Hormati Tradisi Pondok Pesantren

Berita Unggulan

Antara Melihat Film PKI Karya Arifin C Noor dan Membaca Buku John Rossa

Agama

Ratusan Peserta Siap Berzikir Hippocampus Asmaul Husna di Hotel Bifa Yogyakarta