Breaking News

Home / Berita Unggulan / Favorite / Wisata

Jumat, 1 Agustus 2025 - 07:30 WIB

RAKERDA GIPI DIY 2025 Fokuskan Komitmen Bersama dan Harmonisasi Program Pariwisata

RAKERDA GIPI DIY 2025 angkat filosofi pohon sebagai dasar sinkronisasi program demi pariwisata yang lebih terpadu, kolaboratif, dan berdampak. Foto: Satrio

RAKERDA GIPI DIY 2025 angkat filosofi pohon sebagai dasar sinkronisasi program demi pariwisata yang lebih terpadu, kolaboratif, dan berdampak. Foto: Satrio

VoiceJogja, Yogyakarta – Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) Dewan Pengurus Daerah Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (DPD GIPI DIY) tahun 2025 berlangsung dalam suasana yang penuh refleksi dan semangat kolaboratif. Dengan mengusung semangat “Sinkronisasi, Finalisasi, dan Komitmen Bersama”, kegiatan yang diselenggarakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta ini menjadi momentum penting dalam mengonsolidasikan arah kerja lintas bidang demi kemajuan industri pariwisata yang lebih terpadu dan berdampak.

Dalam sebuah percakapan reflektif, Agus Budi Rahman Selaku Ketua Presidum Sidang RAKERDA mengatakan perumpamaan yang menggugah: organisasi ibarat sebatang pohon. Perumpamaan ini bukan sekadar simbolis, melainkan dijadikan filosofi kerja dan bingkai berpikir dalam seluruh proses RAKERDA.Kamis:31/07/2025

Akar adalah nilai, visi, dan komitmen kita bersama. Batang adalah sistem dan struktur organisasi yang menopang dan menyalurkan energi kerja. Dan buah adalah hasil nyata dari sinergi kita—berupa kontribusi ke masyarakat, penguatan sektor pariwisata, serta kesejahteraan anggota,” ungkap pimpinan sidang dengan nada reflektif.

Sinkronisasi sebagai Napas Organisasi

RAKERDA DPD GIPI DIY, 2025 kali ini secara khusus memfokuskan diri pada proses sinkronisasi lintas program dan bidang, yang selama ini kerap menjadi tantangan internal organisasi. Melalui forum ini, seluruh perwakilan bidang duduk bersama dalam suasana terbuka untuk menyamakan arah, menurunkan ego sektoral, dan memperkuat peran kolektif.

Kita ingin memastikan bahwa program-program yang dihasilkan tidak berjalan sendiri-sendiri, melainkan saling menguatkan seperti sistem akar yang menyatu, batang yang kokoh, dan buah yang tumbuh dari harmoni,” ujar salah satu peserta yang mewakili bidang event dan promosi.

Ditekankan pula bahwa sinkronisasi bukan sekadar soal teknis atau agenda, melainkan kesadaran bersama bahwa setiap bidang merupakan bagian dari satu tubuh besar. Jika satu bagian tumbuh sendiri tanpa mempertimbangkan keseimbangan, maka keseluruhan struktur bisa oleng.

Dari Nilai ke Aksi: Organisasi sebagai Ekosistem Hidup

Baca Juga:  Meniti Pusaka Leluhur Ziarah Boyongan Kedaton dan Pesan Damai Para Sultan Yogyakarta

Selama sesi pleno, semangat filosofi pohon terus digaungkan. Tidak hanya sebagai metafora, namun sebagai prinsip dasar organisasi modern: berakar kuat dalam nilai, bertumbuh dalam sistem yang sehat, dan berbuah dalam kontribusi nyata.

Organisasi ini bukan hanya tentang siapa yang membuat program terbanyak, tapi siapa yang mampu menjalin kerja sama yang menghasilkan dampak kolektif. Kita tidak berlomba menjulang sendiri, tapi saling menopang agar kita semua bisa tumbuh bersama,” tegas Ketua Presidum Sidang, Agus Budi Rahman

Lebih jauh, para peserta RAKERDA juga diajak merefleksikan pentingnya perawatan organisasi seperti halnya pohon: dibutuhkan perawatan, pemangkasan, penguatan akar, serta pengawasan terhadap hama—dalam konteks organisasi, itu berarti evaluasi, pembinaan nilai, serta keterbukaan terhadap kritik.

Hasil RAKERDA dan Harapan Ke Depan

RAKERDA 2025 berhasil menyepakati sejumlah program kerja unggulan lintas bidang, mulai dari penguatan promosi destinasi, pengembangan SDM pariwisata, sinergi event, hingga kolaborasi dengan stakeholder eksternal.
Semua program tersebut telah melewati proses finalisasi dan sinkronisasi, memastikan tidak ada tumpang tindih, dan bahwa masing-masing bidang memahami peran serta saling dukung.

Sebagai penutup, pimpinan sidang kembali menekankan bahwa organisasi ini hanya akan tumbuh sehat jika seluruh unsur di dalamnya—dari akar hingga buah—berjalan seimbang, saling menopang, dan tumbuh dalam semangat keikhlasan serta tujuan bersama.

Jika akar kita adalah nilai dan kebersamaan, batangnya adalah struktur dan komunikasi yang sehat, maka buah yang akan kita hasilkan bukan hanya untuk kita nikmati, tapi akan memberi manfaat bagi ekosistem pariwisata yang lebih luas,Paparnya

Dengan berakhirnya RAKERDA 2025 ini, DPD GIPI DIY tidak hanya menghasilkan dokumen program kerja, tetapi juga mengukuhkan kembali jati diri organisasi sebagai wadah kolaboratif yang hidup, dinamis, dan berakar kuat pada nilai-nilai persatuan dan kebermanfaatan bersama.Pungkas:Agus

Share :

Baca Juga

Berita Unggulan

Pemerintah Siapkan Lahan untuk Ketahanan Nasional dan Pangan

Berita Unggulan

Wali Kota Yogyakarta dan DPRD Dukung Musrenbang Afirmasi GEDSI 2025: Perjuangan untuk Kesetaraan dan Inklusi Sosial

Berita Unggulan

“Remember November – YOK JAKARTA”: Inisiatif GKR Bendara Promosikan Kreativitas dan Budaya Yogyakarta

Berita Unggulan

Batik Segoro Amarto Reborn Resmi Jadi Seragam ASN Pemkot Yogya, Pengadaan Gandeng Puluhan KKMP

Berita Unggulan

Indonesia Raih Sejarah Baru: Data Tunggal Sosial Ekonomi Siap Digunakan untuk Penyaluran Bansos!

Berita Unggulan

Mentan Amran Umumkan Insentif Rp5 Triliun untuk Serap Jagung Petani: Produksi Tembus Rekor!

Berita Unggulan

Gus Ipul Pastikan Sekolah Rakyat Jalankan Arah Presiden, Sentuh Anak Tak Bersekolah

Berita Unggulan

Presiden Brasil Puji Kepemimpinan Prabowo, Sebut Indonesia Mitra Strategis Selatan Dunia