Breaking News

Home / Ekonomi

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 09:25 WIB

UMKM Jadi Tulang Punggung Program 3 Juta Rumah: Wujud Nyata Merdeka untuk Semua

UMKM dilibatkan dalam Program 3 Juta Rumah untuk pemerataan ekonomi, penyediaan hunian layak, dan penguatan ekonomi kerakyatan. Foto: Dok UMKM

UMKM dilibatkan dalam Program 3 Juta Rumah untuk pemerataan ekonomi, penyediaan hunian layak, dan penguatan ekonomi kerakyatan. Foto: Dok UMKM

Jakarta, VoiceJogja.com – Keterlibatan UMKM dalam Program 3 Juta Rumah menjadi bukti nyata komitmen pemerintah mewujudkan “merdeka untuk semua”. Program ini merupakan penjabaran Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam melanjutkan pembangunan infrastruktur dan mendorong pemerataan ekonomi dari desa ke kota.

Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana, menegaskan peran UMKM sangat krusial dalam mendukung ekosistem pembangunan perumahan. “Kementerian UMKM mendorong agar peran UMKM difokuskan pada sisi supply, yaitu mempersiapkan dan mendorong seoptimal mungkin pelaksanaan Program 3 Juta Rumah,” ujarnya di Jakarta, Kamis (14/8).

Program ini ditujukan untuk menyediakan perumahan layak, terjangkau, dan berkelanjutan bagi masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah (MBR). Melalui pendekatan terintegrasi, program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup sekaligus memperkuat fondasi ekonomi nasional.

Temmy menjelaskan, UMKM dapat berperan di berbagai lini mulai dari penyedia jasa konstruksi, supplier material bangunan, hingga layanan pasca-hunian. Di antaranya meliputi pengembang kecil, kontraktor, tukang bangunan, instalasi listrik, plumbing, pengecatan, hingga aplikator rumah pracetak seperti RISHA dan RUSPIN.

Baca Juga:  Di Gelaran SMEXPO 2025, Darurat Sampah Yogyakarta Jadi Perhatian Pertamina Foundation

Untuk memastikan kesiapan, Kementerian UMKM memperkuat pembinaan dan pendampingan. Persyaratan bagi UMKM pun relatif mudah, terutama pengembang yang cukup memahami prosedur registrasi melalui SIRENG dan SIKUMBANG. Sementara kontraktor dan supplier lebih banyak bekerja secara B2B dengan pengembang.

Dari sisi pembiayaan, pemerintah tengah menyiapkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan dengan bunga 6 persen dan plafon hingga Rp500 juta. Insentif ini ditujukan untuk membantu UMKM menambah modal dalam mengerjakan proyek pembangunan.

Berdasarkan data Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) Kementerian UMKM per Agustus 2025, terdapat sekitar 104 ribu UMKM potensial terlibat dalam program ini. Dari jumlah itu, 35 ribu bergerak di bidang konstruksi hunian, sedangkan 69 ribu lainnya merupakan supplier material.

“Jika 104 ribu UMKM ini mampu difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya, maka dampaknya akan besar bagi perekonomian sekaligus menjadi penggerak ekonomi kerakyatan,” tegas Temmy.

Sumber: UMKM

Share :

Baca Juga

Berita Unggulan

Riset UGM dan BRIN Buktikan Aqua Berasal dari Sistem Sumber Air Pegunungan

Berita Unggulan

Menkeu Purbaya Tegaskan Tindak Tegas Impor Pakaian Ilegal: “Yang Nolak, Saya Tangkap Duluan”

Berita

Genjot Hasil Produksi Pertanian, Polda DIY dan PERPADI Komitmen Bantu Petani

Berita Unggulan

Masuki Masa Panen Raya, BULOG Yogyakarta Siap Serap Gabah Petani Rp6.500 Per Kg

Berita

Talk Show Pasar Bela Negara, Danang Ajak Masyarakat Cinta Produk Lokal

Berita

Jogja Cultural Wellness Festival 2025 Siap Digelar, Begini Agendanya

Berita

Mahasiswa KKN Tematik Universitas Alma Ata Lakukan Pendampingan Digitalisasi UMKM di Desa Trisobo

Berita

Bupati Sleman Harda Kiswaya Dorong Anggota Forum Danarta Sleman Tertib Administrasi Keuangan