Breaking News

Home / Berita Unggulan / Budaya / Daerah / Nasional / Pemerintah / Peristiwa

Jumat, 12 September 2025 - 09:29 WIB

Ketum DPP Perempuan Tani HKTI Apresiasi Inovasi Petani Sleman

SLEMAN, voicejogja.com – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Dian Novita Susanto memberikan apresiasi kepada petani Sleman. Apresiasi tersebut disampaikan Dian di sela menghadiri panen padi serentak di Bulak Jaten Sendangrejo Minggir Sleman, Rabu (10/9/2025) pagi.

Ratusan petani dari Dusun Bulak Jaten Sendangrejo Minggir Sleman melakukan ‘dhahar kembul wiwitan’ sebelum melakukan panen padi serentak.

Dituturkan Dian, Perempuan Tani HKTI DPD Yogyakarta telah melaksanakan intruksi dengan baik.

Ia menilai, produktivitas padi yang dihasilkan dari benih M70D yang ditanam para petani di Bulak Jaten Sendangrejo Minggir Sleman cukup menjanjikan.

Kedepan, pihaknya berharap organisasi Perempuan Tani HKTI kehadirannya bisa berdampak pisitif bagi petani khususnya di desa-desa.

Produktivitas hasil panen yang meningkat, lanjut Dian, harapannya penghasilan petani juga terkerek naik.

“Hingga saat ini kami masih fokus padi. Kedepan ke sektor pangan lain yaitu jagung,” pungkas Dian.

Ketua HKTI DPD Yogyakarta, Dwi Susilowati. Ia melaporkan di wilayah Sleman, khususnya di Kapanewon Minggir adalah putaran ke-4 pilot project dari DPP Perempuan Tani HKTI. Khususnya untuk ketahanan pangan dalam bidang penanaman padi. Dan, Alhamdulillah benih M70D yang diberikan ke petani, ternyata prokdusinya lebih baik jika dibanding dengan benih lain.

Menurutnya, di Wonosari dan Kabupaten Bantul, produksinya cukup tinngi. Di Bantul misalnya, dengan benih M70D hasilnya bisa mencapai 9 ton per hektare. Berdasar hitung dari Dinas Pertanian, di Sleman 9,5 ton/hektare.

Masih beber Dwi Susilowati, hama wereng dan tikus masih jadi kendala utama petani. Penanganan dan pendampingan maksimal, masih bisa panen 8 ton/hektare.

Keluhan petani, lanjutnya, terkait hama wereng dan tikus telah ditangani. Dari DPD lansung turun ke lapangan. Untuk penanganan hama tikus itu kita kasih kapur barus. Sementara untuk hama wereng, kita kasih Wrakon.

Ketua Umum DPP Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Dian Novita Susanto dan stakeholder terkait foto bersama sebelum melakukan pemotongan tumpeng.

Bupati Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya dalam sambutannya yang disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah, Makwan. Ia mengapresiasi DPP dan DPD Perempuan Tani HKTI yang turut memajukan sektor pertanian di Kabupaten Sleman.

Baca Juga:  Wabup Sleman: Pendidikan Anak Usia Dini adalah Kunci Menuju Generasi Emas 2045

Bupati juga menyampaikan luas wilayah administrasi Kapanewon Minggir sekitar 27,27 kilometer persegi. Mayoritas merupakan area persawahan dan tegalan. Dan menjadi lumbung padi di Kabupaten Sleman.

“Perempuan Tani HKTI khususnya DPD Yogyakarta berperan penting dalam ketahanan pangan nasional dengan mendorong modernisasi pertanian, memperjuangkan hak perempuan tani mendukung kemandirian dan berkontribusi pada program pemerintah melalui kegiatan panen padi serentak,” ujar Harda dalam sambutan tertulisnya.

Pemkab Sleman, selalu mendukung upaya budidaya berbagai komoditi. Pemkab Sleman memiliki komitmen untuk terus membersamai petani dalam memajukan komoditas pertanian.

Terlebih Kabupaten Sleman, memiliki sejumlah varietas padi unggulan bahkan Kabupaten Sleman memiliki sembada merah dan sembada hitam yang telah diakui sebagai padi unggulan lokal Sleman berdasarkan SK Kementerian Pertanian RI Nomor 125 dan Nomor 126 Tahun 2019. Pengakuan ini, membuktikan bahwa padi Sleman unggul dengan kandungan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.

Upaya menjaga ketahanan pangan menghadapi tantangan serius akibat maraknya alih fungsi lahan pertanian, menjadi non pertanian. Menghadapi tantangan ini, kami berupaya memastikan ketahanan pangan melalui intensfikasi dan moderisasi pertanian.

Mulai dari meningkatnya produktivitas lahan, pemanfaatan mesin pertanian dan pemasaran digital.

Strategi yang tidak kalah penting adalah regenasi petani dan pemberdayaan petani milenial, dengan keterlibatan generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi diharapkan sektor pertanian terus berkembang meski lahannya menyempit.

“Pemda Sleman akan terus berupaya menghadirkan program-program nyata, mulai menyediakan sarana produksi pertanian, pelatihan teknologi pertanian dan penguatan akses pasar,” ungkap Harda Kiswaya mengakhiri sambutan tertulisnya. (Hps/Mbah M)

Editor: Mukhlisin Mustofa/Red

Share :

Baca Juga

Berita Unggulan

Nada Gamelan Sambut Rakernas JKPI 2025: Filosofi Jawa untuk Para Pemimpin

Budaya

Menperin: Batik Harus Jadi Gaya Hidup, Bukan Sekadar Simbol Budaya

Daerah

Bupati Batang Resmikan Jembatan Gantung Merah Putih Kambangan-Tombo

Berita Unggulan

Presiden Prabowo Tegaskan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta untuk Jaga Kedaulatan NKRI

Berita Unggulan

Pentas Seni TK Dharma Wanita Lumajang, Cara Seru Tanamkan Nilai Pancasila Sejak Dini

Berita Unggulan

Persija Jakarta, Pilar Konsisten Timnas Indonesia.

Berita Unggulan

Sertifikat Elektronik: Solusi Aman Dokumen Kepemilikan Tanah Menghadapi Risiko Bencana

Berita Unggulan

Timnas Indonesia Rilis Skuad, Keputusan Kluivert Bikin Kaget!