KOTA YOGYA, voicejogja.com – Upaya mengurangi parkir liar dan pungutan ilegal terus dilakukan. Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) akan memperluas layanan parkir digital hingga 110 titik. Sebelumnya, Kota Yogyakarta hanya memiliki 10 titik parkir digital.
Keterangan tersebut disampaikan oleh Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo usai memimpin Upacara Peringatan Hari Perhubungan Nasional di Lapangan Balai Kota Yogyakarta, Senin (22/9/2025) pagi.
Dijelaskan Hasto, pengendalian parkir merupakan langkah penting untuk mengurangi kemacetan sekaligus menertibkan praktik parkir liar.
“Sebagai penanda Hari Perhubungan sekaligus HUT Kota Yogyakarta, maka Dishub mendeclare 100 titik parkir digital tambahan. Targetnya bulan ini bisa terealisasi, menjelang peringatan hari jadi Kota Yogyakarta pada 6 Oktober mendatang,” ujar Hasto.
Pihaknya berharap, digitalisasi parkir menjadi solusi dalam penataan lalu lintas. Pemkot juga menyiapkan langkah lain untuk mengurai kemacetan, salah satunya melalui penataan di kawasan Terminal Giwangan.
Masih beber Hasto, dengan kemampuan keuangan yang ada, kita akan lakukan line clearing dan pembenahan di Giwangan. Nantinya, sebagian bus wisata akan diarahkan parkir di sana, lalu disediakan shuttle bus menuju pusat kota. Rencana ini akan kita uji coba awal tahun depan, dengan penyiapan lokasi pada akhir tahun ini.

Wali Kota Yogya Hasto Wardoyo foto bersama usai secara simbolis menyerahkan hadiah kepada juru parkir atau jukir teladan pengguna aplikasi parkir digital.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho. Ia mengungkapkan akan terus mendorong percepatan digitalisasi, termasuk pembinaan kepada para juru parkir (jukir). Selain itu, pada kesempatan ini Dishub juga memberikan apresiasi kepada jukir yang disiplin dan responsif terhadap masyarakat.
“Kami berikan apresiasi kepada Jukir. Penghargaan Jukir Teladan ini menunjukkan perilaku baik, disiplin seragam, dan minim keluhan masyarakat,” katanya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menargetkan hingga akhir tahun 2025, sekitar 50 persen dari total 785 jukir di Kota Yogyakarta sudah beralih ke sistem digital.
Salah satu juru parkir (jukir) yang mendapatkan penghargaan, Muhammad Nurulisa. Ia mengaku senang mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota Yogyakarta.
“Saya sebagai juru parkir merasa bangga karena mendapat apresiasi dari pemerintah. Harapannya kedepan bisa lebih banyak penghargaan lagi untuk para jukir. Sehingga bisa meningkatkan kinerja teman-teman di lapangan,” ucapnya.
Saat ditanya terkait implementasi pembayaran parkir secara digital, Ia mengaku tidak menemui kendala.
“Menurut saya tidak ada kendala, hanya mungkin sistemnya bisa diperbaiki lagi karena masih fleksibel. Jadi nanti saat scan barcode, langsung bisa memasukkan nominal. Kalau bisa ditambah pilihan, misalnya ada tambahan tip atau opsi lain untuk pengguna,” ungkapnya. (*)
Editor: Mukhlisin Mustofa/Red



















