Breaking News

Home / Berita Unggulan / Daerah / Ekonomi / Pemerintah

Jumat, 10 Oktober 2025 - 01:36 WIB

Manfaatkan BKK Dana Keistimewaan DIY, Masyarakat Banyurejo Panen Semangka dan Cabai

SLEMAN, voicejogja.com – Pemerintah Kalurahan Banyurejo melakukan panen raya cabai pada hari Kamis (9/10/2025) pagi, di area tegalan Cangkring Malang Kalurahan Banyurejo. Hadir pada acara tersebut Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dan Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho serta puluhan petani warga Banyurejo.

Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Dana Keistimewaan DIY. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat miskin, dengan memanfaatkan tanah kalurahan.

“Di Kabupaten Sleman ada 15 kalurahan yang mendapat BKK untuk pertanahan. Program ini bagian dari arahan Gubernur DIY terkait lumbung mataraman,” jelasnya.

Disampaikan sampai saat ini jumlah pengajuan BKK dari pemerintah kalurahan angkanya terus meningkat. Dengan tingginya antusias masyarakat terkait program ini, diharapkan tanah Kalurahan dapat semakin memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa secara simbolis melakukan panen raya cabai di Kalurahan Banyurejo.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengucapkan terima kasih kepada Pemda DIY yang telah memberikan bantuan kepada Kalurahan Banyurejo, Tempel. Menurutnya program ini merupakan bentuk komitmen pemerintah guna memberikan dukungan kepada petani, khususnya petani yang kurang mampu.

Baca Juga:  BPKH Beri Uang Konsumsi Jemaah Kloter 66 SOC Sleman yang Tak Dapat Makan Dua Hari di Mekkah

“Semoga ini dapat memberikan semangat kepada petani untuk terus memberdayakan lahan pertaniannya, serta dapat meningkatkan perekonomian para petani,” kata Danang.

Sementara itu, Lurah Banyurejo, Saparjo. Ia menyebut jumlah bantuan yang diterima yakni 122 juta rupiah. Proses penanaman dimulai pada bulan Juni 2025, di lahan seluas 1,5 hektar. Adapun jumlah petani yang terlibat sebanyak 20 petani, yang mana 16 di antaranya adalah petani miskin yang terdaftar di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).

“Yang kita tanam adalah cabai rawit dan cabai keriting. Kita juga tumpang sari dengan semangka,” terangnya.

Lebih lanjut, Saparjo mengatakan sampai saat ini, tanaman cabai dan semangka yang telah dipanen pada bulan Agustus dan September lalu tersebut menghasilkan pemasukan sebesar 77 juta rupiah. Diharapkan angka tersebut terus naik ke depannya, sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. (Hps)

Editor : Mukhlisin Mustofa/Red

Share :

Baca Juga

Berita Unggulan

Kapal Pesiar ‘Anthem of the Seas’ Tiba di Bali, Mengukuhkan Indonesia Sebagai Destinasi Wisata Bahari Dunia

Berita Unggulan

Naik Pangkat, 319 ASN Batang Diminta Bupati Lebih Bertanggung Jawab Layani Warga

Berita Unggulan

UMKM Indonesia Makin Siap Go Global Lewat Program “Anak Muda Bisa Ekspor

Daerah

Reses DPD RI: Penataan Ruang dan Keberlanjutan di DIY Menjadi Fokus Utama

Berita Unggulan

Mampu Atasi Sampah Spesifik Rumah Tangga Hingga 100 Ton, Pemkot Yogya Resmi Luncurkan TRC Mas JOS

Berita Unggulan

Wisuda STAK Teruna Bhakti 2025: Pendidikan Teologi Menuju Standar Nasional

Berita Unggulan

German Open 2025: Rehan/Gloria Menang dalam Duel Sesama Indonesia, Jafar/Felisha Kejutkan Unggulan Pertama

Berita Unggulan

Jaga Standar dan Mutu Produk UMKM Condongcatur, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman Gelar Bimtek Penyuluhan Keamanan Pangan