Jakarta, Voicejogja.com — Dalam rangka mendukung program swasembada pangan dan pembangunan dari desa sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus menggulirkan Program Padat Karya Tunai (PKT) melalui Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di berbagai daerah, termasuk di Provinsi Sumatera Selatan.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, pelaksanaan P3TGAI merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pemberdayaan petani dan pembangunan infrastruktur irigasi berkelanjutan.
“Melalui program padat karya ini, kita tidak hanya membangun infrastruktur yang memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga membuka lapangan kerja, menumbuhkan ekonomi lokal, dan memperkuat kemandirian petani dalam mengelola sumber daya air,” ujar Menteri Dody.
Salah satu lokasi pelaksanaan P3TGAI di Sumatera Selatan berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Pada tahap pertama tahun 2025, program ini dijalankan oleh 59 Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di 4 kecamatan atau 29 desa, dengan target pembangunan saluran irigasi tersier sepanjang 6.098 meter untuk mengairi 8.254 hektare lahan pertanian.
Program ini menerapkan skema padat karya, yang melibatkan langsung masyarakat—terutama petani—mulai dari pengusulan, pelaksanaan, hingga pengelolaan. Skema tersebut tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga menambah pendapatan petani melalui upah harian atau mingguan.
Staf Ahli Menteri PU Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat K.M. Arsyad yang meninjau langsung pelaksanaan P3TGAI di Desa Cahya Maju, Kecamatan Lempuing, Kabupaten OKI, menegaskan pentingnya pelibatan masyarakat dalam setiap tahapan program.
“Kami memastikan masyarakat benar-benar terlibat sejak awal, bukan sekadar penerima manfaat. Hasil kunjungan menunjukkan kelompok masyarakat sudah berperan aktif melalui musyawarah desa dan pelaksanaan langsung di lapangan. Ini membuktikan pembangunan di sini benar-benar dari, oleh, dan untuk masyarakat,” kata Arsyad.
Salah satu petani sekaligus Ketua P3A Desa Cahya Maju, Hanifah (43), merasakan langsung manfaat program tersebut. Ia menyebut, sejak adanya saluran irigasi baru, indeks pertanaman (IP) meningkat signifikan.
“Sebelumnya kami hanya bisa menanam sekali setahun, tapi sekarang bisa dua sampai tiga kali. Saluran irigasi ini mengairi 35 hektare sawah kami dan membuat hasil panen meningkat pesat,” ujarnya dengan semangat.
Melalui P3TGAI, pemerintah tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga membangkitkan kemandirian ekonomi desa dan memperkuat semangat gotong royong dalam pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat.
sumber : pu.go.id



















