Isuenasional, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan dukungan penuh atas suksesnya Aromatika Indofest 2025, sebuah ajang kolaboratif yang menggabungkan pelaku industri, komunitas kreatif, akademisi, dan pemerintah dalam membangun ekosistem industri aroma nasional yang berdaya saing global.
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, menyebut bahwa gelaran ini menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Indonesia dalam industri wewangian berbasis kekayaan hayati dan budaya lokal. Hal ini disampaikan saat penutupan acara di Jakarta pada Jumat (11/7).
“Indonesia punya potensi luar biasa dalam industri aroma. Lewat ajang ini, kita tunjukkan bahwa bahan baku lokal bisa diolah menjadi produk unggulan kelas dunia,” ujar Faisol.
Dalam kesempatan itu, Wamenperin juga mengucapkan selamat kepada para pemenang Kompetisi Parfum dan Kompetisi Aromaterapi yang digelar sebagai bagian dari acara. Menurutnya, karya-karya pemenang mencerminkan kreativitas tinggi sekaligus membuktikan daya saing produk lokal secara estetika dan teknis.
Berikut daftar pemenang Kompetisi Parfum dan Aromaterapi:
🧴 Kategori Parfum Alcohol
Juara I: Sonny Yanuar Rakhmadi – Rona-Rona Rambutan
Juara II: Aahmes Adam Filoni – Sambac Noir
Juara III: Muhtadil Hakim – Father’s Heart
🌿 Kategori Parfum Alcohol-Free
Juara I: Fahmi Syakir – Puspa Sahaja
Juara II: Bayu Bambang Saputra – Stay Hi
Juara III: Fauzan Bahanan – Edanur
💆 Kategori Aromaterapi – Health
Juara I: Energia Nature Made – Tara-Tara
Juara II: Syarifah Nadiratuzzahrah – Aromatic Hot Balm
💄 Kategori Beauty
Juara I: Yuli Sumantri – Beevi Naturally
Juara II: Endang Kintamani – Andaliman Face Oil Skin Anti Aging
💖 Kategori Pleasure
Juara I: Agung Nurfaika – Aroma Jakarta
Juara II: Wiska Wildia – Srikandi
Faisol menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam penyelenggaraan acara, serta menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam membangun industri aroma dari hulu ke hilir.
Ia juga mengungkap tantangan yang dihadapi industri atsiri, seperti keberlanjutan bahan baku, kurangnya diversifikasi produk hilir, hingga keterbatasan akses pasar global. Sebagai solusinya, Kemenperin telah menyiapkan sejumlah langkah strategis.
Program strategis Kemenperin ke depan mencakup:
Penyusunan roadmap industri atsiri nasional
Pengembangan database nasional minyak atsiri
Fasilitasi indikasi geografis minyak atsiri
Penguatan pusat flavor & fragrance di Sumatera Barat dan Bali
Kompetisi wewangian daerah di tingkat provinsi dan kota
Faisol juga mendorong keterlibatan berbagai pihak, mulai dari petani, koperasi, penyuling, hingga pelaku industri kreatif dan peneliti untuk membentuk ekosistem aroma yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi ekspor.
“Mari bersama-sama harumkan Indonesia lewat aroma khas yang lahir dari kearifan lokal dan inovasi global,” pungkasnya.
Sumber: Kemenperin




















