Breaking News

Home / Favorite / Nasional / Opini

Rabu, 8 Oktober 2025 - 18:50 WIB

Dalamnya Cintaku Padamu Tak Sedalam Cintaku Pada Bangsa dan Negaraku

Kisah romantika Pierre Tendean dengan sang kekasih Rukmini yang menyayat hati.

YOGYAKARTA, voicejogja.com – Rukmini, nama gadis cantik yang mampu memikat hati perwira muda nan tampan. Cinta mereka terajut indah, meskipun jarang berjumpa.

Bagi Lettu Pierre Tendean, sosok Rukmini adalah tempatnya mengukir mimpi. Merangkai harapan indah, menapaki ruang dan waktu yang tak pernah terlewati tanpa bayangan manis senyumannya.

Meskipun berpangkat Lettu dan bertugas sebagai ajudan Kepala Staf Angkatan Bersenjata (KSAB) Jenderal AH Nasution, namun Pierre sadar gajinya dirasa belum cukup untuk membiayai rencana resepsi pernikahannya.

Sebagai laki-laki sejati yang penuh dedikasi, Pierre bertekad untuk mencari tambahan penghasilan demi mewujudkan impiannya mempersunting gadis pujaan hatinya.

Pangkat dan seragam militer yang dimilikinya, tak lantas membuat Pierre gelap mata menjadi beking tempat prostitusi ataupun membekingi bisnis judi online.

Di sela-sela libur piket, Pierre menekuni pekerjaan sampingan sebagai pengemudi traktor di proyek pembangunan Monumen Nasional. Memang tak banyak, namun penghasilan kerja sampingan itu bisa menambah tabungannya.

Sedikit demi sedikit uang terkumpul, Pierre pun semakin optimis dirinya bisa melamar Rukmini dalam waktu yang tak terlalu lama.

Namun hal tak terduga datang, tepatnya pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965, Pierre harus terbangun dari tidurnya. Tatkala suara rentetan tembakan terdengar dari kamarnya, yang ternyata berasal dari senjata milik komplotan G30S/PKI yang menghujani pintu kamar Jenderal AH Nasution.

Menyadari akan bahaya mengancam atasannya, membuat jiwa patriot Pierre otomatis bangkit untuk menghadapi orang-orang jahat yang mengepung rumah itu.

Diraihnya sepucuk senapan M1 Garrant, lalu bergegas keluar kamar untuk menghadapi tentara pemberontak yang tengah memburu atasannya.

Belum sempat dirinya mencapai lokasi kamar Jenderal AH Nasution, Pierre Tendean sudah disergap oleh komplotan pemberontak.

Baca Juga:  Pelunasan Haji Khusus 2025: Hampir 50% Kuota Terisi Batas Pelunasan Hingga 7 Februari

Kawanan regu penculik itu menanyakan keberadaan Jenderal AH Nasution, dari gelagatnya Pierre menyadari bahwa para komplotan yang berdiri dihadapannya tak mengenali sasarannya.

Kawanan regu penculik itu lalu mengikat tangan Pierre, kemudian menyeretnya menuju truk dan membawa perwira muda tersebut ke Lubang Buaya.

Sebuah ironi, karena peristiwa salah tangkap itu dilakukan oleh pasukan yang dipimpin langsung oleh Lettu Dul Arif, komandan pasukan Pasopati. Saat itu Dul Arif hanya menunggu di dekat kendaraan komando, dan tak melakukan pengecekan secara teliti mengenai sosok yang ditangkap oleh anak buahnya.

Keteledoran yang dilakukan oleh Lettu Dul Arif kelak akan berakibat fatal, lolosnya Jenderal AH Nasution dari penyergapan menjadi bumerang bagi komplotan pemberontak yang dikendalikan oleh PKI.

Sesampainya di Lubang Buaya, Pierre dibawa ke sebuah rumah dan diikat di tiang penyangga atap. Dengan penuh percaya diri, Lettu Dul Arif melakukan serah terima tawanan kepada Mayor Udara Gatot Sukresno selaku komandan pasukan penjaga basis (Pringgodani).

Segera Mayor Gatot mengecek para tawanan, dimana saat itu diketahui bahwa 3 orang sasaran penculikan diserahkan dalam kondisi tak bernyawa, sedangkan 4 orang lainnya dalam keadaan hidup.

Melihat sosok Pierre yang terlihat lebih muda, membuat Mayor Gatot Sukresno ragu bahwa pria di hadapannya adalah Jenderal AH Nasution. Setelah dilakukan pengecekan dengan foto sasaran yang dipegangnya, ternyata jauh berbeda. Mulai detik itu Mayor Gatot Sukresno menyadari bahwa target utama penculikan telah lolos.

Segera dipanggilnya Lettu Dul Arif untuk memberitahukan soal kesalahan fatal yang telah dilakukannya, Lettu Dul Arif dengan geram mendatangi Pierre dan menanyakan keberadaan Jenderal AH Nasution, namun tak sepatah kata pun yang keluar dari mulut Pierre. (*)

Editor : Mukhlisin Mustofa/Red
Sumber : WhatsApp Hj. Hagia Sofia dan disarikan dari berbagai sumber.

Share :

Baca Juga

Berita Unggulan

PSIM Yogyakarta Rayakan HUT ke-96 dengan Doa Bersama dan Kesederhanaan

Nasional

Kemenag Konsisten 100% Laporkan LHKPN Sejak 2018

Berita Unggulan

Presiden Prabowo Siapkan Bantuan Pengobatan hingga Rumah Bagi Korban Unjuk Rasa Ricuh

Nasional

Menteri UMKM Soroti Kolaborasi sebagai Kunci Penguatan UMKM di Indonesia

Berita Unggulan

GKR Bendara Hadirkan Jogja Cultural Wellness Festival 2025, Destinasi Harmoni dan Kesehatan Holistik

Nasional

700 Jemaah Haji Khusus Lunasi Biaya, Ini Cara Melunasi Haji Khusus 1446 H yang Perlu Anda Tahu!

Berita Unggulan

Menteri Pekerjaan Umum Tinjau Perbaikan Jalur Pantura Jateng untuk Persiapan Mudik Lebaran 2025

Berita Unggulan

Lurah Tegaltirto Jadi Tersangka TKD Seluas 6.650 Meter, Sebagian Telah Dijual