SLEMAN, voicejogja.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Batik yang dilaksanakan di Pendopo 42 Pringwulung, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok. Bimtek membatik dilakukan selama delapan hari yang dimulai 22 September 2025 dan ditutup Selasa, 30 September 2025.

Peserta Bimtek Membatik foto bersama.
Kegiatan ini merupakan bagian dari aspirasi masyarakat yang diwujudkan melalui Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Kabupaten Sleman, melibatkan 20 peserta pemula yang berasal dari lingkungan sekitar warga Pringwulung Condongcatur.
Pada seremonial Pembukaan Bimtek membatik, Senin 22 September 2025 lalu dihadiri Panewu Depok, Djoko Muljanto, Anggota DPRD Kabupaten Sleman Dedie Kusuma, Ulu Ulu Kalurahan Condongcatur Murgiyanta, dan Dukuh Pringwulung Sahid Fahrudin.
Pada kesempatan tersebut, turut disampaikan materi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman, yang menyoroti pentingnya kewirausahaan dan peluang pasar untuk produk batik, terutama dalam konteks pengembangan ekonomi lokal dan industri kreatif.

Peserta Bimtek Membatik melakukan praktik membatik dengan pewarna alami.
Ketua Tim Pelaksana Pengembangan Produksi Industri Disperindag Kabupaten Sleman, Priyo Sulaksono. Dia berharap, kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi para peserta untuk belajar dan mengembangkan keterampilan dalam membatik.
“Dengan adanya Bimtek ini, diharapkan Batik Pringwulung dapat semakin berkembang dan menjadi salah satu ikon kebudayaan lokal yang diminati oleh masyarakat luas,” kata Priyo, Selasa (30/9/2025) siang.
Melalui kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, lanjut Priyo, Bimtek Batik ini dapat membawa dampak positif bagi masyarakat Pringwulung, baik dari segi ekonomi maupun pelestarian budaya.
Selama Bimtek berlangsung, peserta dibagi menjadi dua kelompok. Tujuannya untuk memaksimalkan efektivitas pembelajaran. Instruktur yang hadir adalah pengajar dari Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik Kementerian Perindustrian, yang dikenal memiliki kompetensi tinggi dalam pelatihan batik.

Sebanyak 20 peserta Bimtek Membatik sebelum praktik juga mengikuti pendalaman teori.
Lebih lanjut Priyo menjelaskan, Materi yang diberikan meliputi pengenalan proses produksi batik, serta teknik pewarnaan alam dan sintetis, yang menjadi keterampilan dasar dalam proses batik.
Para peserta mengikuti sesi praktik intensif, mulai dari tahap awal hingga pewarnaan. Melalui pendekatan ini, peserta tidak hanya belajar tentang teknik membatik, tetapi juga memahami nilai estetika, filosofi, dan potensi ekonomi dari produk batik.
Ketua TP PKK Kalurahan Condongcatur, Dewi Nurlaila, berharap semoga pelatihan ini bermanfaat dan masyarakat Condongcatur umumnya bisa mengembangkan produk Batik agar UMKM lokal dapat berjalan untuk peningkatan ekonomi masyarakat Condongcatur.
“Jadikan Pelatihan membatik ini sebagai upaya melestarikan warisan budaya sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” harapnya. (Wasana)
Editor: Mukhlisin Mustofa/Red



















