VoiceJogja, Bandung — Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi secara eksplosif pada Jumat malam (1/8), menandai meningkatnya aktivitas vulkanik di kawasan tersebut. Letusan terjadi pukul 20.48 WITA dengan kolom abu mencapai 10.000 meter dari puncak gunung.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, mengonfirmasi bahwa status gunung api tersebut tetap berada di Level IV (Awas), mengingat aktivitas vulkanik masih sangat tinggi. Pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya peningkatan signifikan sejak pukul 18.00 WITA hingga dua jam sebelum letusan.
“Material letusan tersebar ke segala arah dengan lontaran sejauh 3–4 kilometer dari kawah. Letusan ini dipicu oleh akumulasi gas yang terperangkap selama dua minggu terakhir,” jelas Wafid saat memberikan keterangan di Bandung, Sabtu (2/8).
Dengan potensi bahaya yang tinggi, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dan sektoral barat daya–timur laut sejauh 7 km dari kawah. Selain itu, masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai yang berhulu di puncak gunung juga diminta mewaspadai potensi banjir lahar, terutama jika terjadi hujan lebat.
Beberapa daerah yang berisiko terdampak banjir lahar antara lain Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen.
Wafid mengimbau warga untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari pemerintah daerah, dan menghindari penyebaran informasi hoaks. Ia juga menegaskan bahwa Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi di Desa Pululera guna memantau perkembangan dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi.
Masyarakat dan wisatawan diminta untuk menunda kunjungan hingga kondisi dinyatakan aman. (MHD)



















