Breaking News

Home / Nasional

Kamis, 13 Februari 2025 - 06:28 WIB

Gus Ipul Tegaskan Pilar Sosial Harus Bekerja Terukur dan Berdampak untuk Pengentasan Kemiskinan

Gus Ipul menginstruksikan pilar sosial Kemensos untuk bekerja disiplin dan berdampak pada masyarakat. Filosofi ini bertujuan memastikan pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan berjalan efektif dan terukur. foto : kemensos.go.id

Gus Ipul menginstruksikan pilar sosial Kemensos untuk bekerja disiplin dan berdampak pada masyarakat. Filosofi ini bertujuan memastikan pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan berjalan efektif dan terukur. foto : kemensos.go.id

Kilas, 13 Februari 2025 – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan bahwa kinerja para pilar sosial di Kementerian Sosial (Kemensos) harus terukur dan berdampak nyata bagi masyarakat. Dalam pembekalannya kepada 500 pilar sosial di Student Center UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Gus Ipul menekankan filosofi kerja yang harus dijalankan secara disiplin, terarah, terpadu, dan berkelanjutan.

Disiplin dan Terarah dalam Pekerjaan Pilar Sosial

Gus Ipul mengungkapkan bahwa filosofi disiplin bukan hanya tentang mematuhi prosedur, namun juga tentang bekerja secara terarah dan memiliki tujuan yang jelas. Hal ini penting dalam rangka memastikan bahwa setiap program Kemensos, seperti perlindungan sosial, rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial, berjalan dengan baik. Tiga klaster intervensi ini harus saling berhubungan dan berjalan bersama untuk mencapai satu tujuan utama, yaitu menciptakan masyarakat yang mandiri, berdaya, dan akhirnya lepas dari program bantuan sosial.

“Bekerja dengan disiplin berarti terarah, terpadu, dan berkelanjutan. Semua program harus berjalan beriringan agar tujuan kemiskinan teratasi dan masyarakat dapat berdiri di atas kaki mereka sendiri,” jelas Gus Ipul.

Baca juga : Akselerasi Pengentasan Kemiskinan di Jawa Tengah: Gus Ipul Ajak Pemda dan Kampus Bersinergi

Dalam sambutannya, Gus Ipul juga menekankan bahwa pilar sosial harus fokus pada pencapaian tujuan besar, yaitu memastikan keluarga penerima manfaat (KPM) dapat terlepas dari ketergantungan terhadap bantuan sosial. Hal ini sejalan dengan kebijakan Kemensos yang berupaya agar KPM bisa bergraduasi dan sejahtera.

Tugas Pilar Sosial dalam Menjaga Keberlanjutan Program

Gus Ipul menjelaskan lebih lanjut mengenai program yang digagas oleh Kemensos, salah satunya adalah program pengentasan kemiskinan yang ditargetkan untuk menjadikan setiap KPM mampu berdaya dan mandiri. Pilar sosial dituntut untuk lebih aktif dalam memotivasi masyarakat miskin untuk meningkatkan kesejahteraan mereka secara mandiri.

“Dulu, kita terlalu fokus pada perlindungan sosial dan bansos. Sekarang kita dorong pemberdayaan agar KPM dapat lepas dari ketergantungan terhadap bantuan,” ujar Gus Ipul. Hal ini menunjukkan perubahan paradigma dalam pendekatan program yang dilakukan Kemensos, di mana pemberdayaan masyarakat menjadi kunci utama.

Dalam arahannya, Gus Ipul menekankan bahwa pilar sosial harus mampu menjalankan tugas secara terpadu dengan pemerintah daerah (Pemda) dan kementerian atau lembaga lain untuk memastikan keberlanjutan program yang ada. Pilar sosial tidak dapat bekerja sendiri, namun harus bekerja sama dengan pihak lain, termasuk Dinas Sosial dan pendamping desa, untuk mempercepat proses pemberdayaan masyarakat.

“Kerja kita harus terpadu. Jangan bekerja sendiri, mari kita sinergikan dengan Bupati, Walikota, dan instansi terkait untuk suksesnya program Kemensos,” tambah Gus Ipul.

Baca Juga:  Gus Ipul Pastikan Layanan Kemensos Terus Optimal Meski Ada Efisiensi Anggaran

Program Graduasi dan Transisi dari Bansos ke Pemberdayaan Ekonomi

Menurut Gus Ipul, pilar sosial memiliki tugas besar untuk membantu KPM keluar dari program bantuan sosial (bansos) dan masuk ke dalam program pemberdayaan ekonomi yang lebih berkelanjutan. Setelah berhasil “graduasi” dari bantuan sosial, Gus Ipul menyarankan agar KPM tersebut diarahkan ke program Kementerian/Lembaga (K/L) terkait yang menyediakan bantuan modal, pendampingan usaha, serta penciptaan pasar bagi produk mereka.

“Setelah KPM graduasi dari bansos, mereka harus disalurkan ke program K/L lain yang menawarkan bantuan modal dan pendampingan. Ini adalah bagian dari kerja berkelanjutan untuk memastikan mereka tidak kembali ke dalam kemiskinan,” jelas Gus Ipul.

Proses ini adalah bagian dari strategi Kemensos untuk menciptakan masyarakat yang tidak hanya mandiri secara finansial, tetapi juga memiliki akses ke peluang usaha dan pasar yang lebih luas.

Target Terukur dalam Kerja Pilar Sosial

Sebagai bagian dari filosofi kerja yang terukur, Gus Ipul menekankan pentingnya menetapkan target yang jelas dalam setiap pekerjaan. Setiap pendamping sosial diharapkan dapat menggraduasi minimal 10 KPM setiap tahunnya. Hal ini menjadi salah satu indikator utama keberhasilan kerja para pilar sosial.

“Saya ingin semua pendamping sosial mencatat apa yang mereka lakukan dan mewujudkan target yang telah ditentukan. Setiap pendamping harus menggraduasi 10 KPM per tahun,” ucap Gus Ipul.

Baca juga : Kemensos Kirim Bantuan Logistik Senilai Rp1,04 Miliar untuk Korban Banjir di Sulawesi Selatan

Saifudin, salah satu pendamping PKH Kendal, berbagi pengalamannya dalam mencapai target tersebut. Dengan mendampingi 462 KPM di dua kelurahan, Saifudin berfokus pada pendekatan yang lebih personal, khususnya bagi KPM yang memiliki usaha, agar dapat bergraduasi dan terlepas dari bantuan PKH.

“Strategi saya adalah menginventarisasi KPM yang memiliki usaha untuk dilakukan pendekatan tertentu. Dengan pendekatan ini, diharapkan KPM bisa mengembangkan usaha dan keluar dari ketergantungan bantuan,” ungkap Saifudin.

Pentingnya Pilar Sosial dalam Program Kemensos

Di akhir pembekalannya, Gus Ipul menekankan betapa pentingnya peran pilar sosial dalam kesuksesan program-program Kemensos. Pilar sosial tidak hanya berfungsi sebagai pendamping, tetapi juga sebagai penggerak utama dalam mendorong KPM untuk bertransformasi dan beradaptasi dengan program-program pemberdayaan yang ditawarkan Kemensos.

“Saya sangat mengandalkan peran pendamping sosial. Kerja kita harus terukur dan berdampak langsung bagi masyarakat,” tutup Gus Ipul, mengingatkan pentingnya kerja yang berkualitas dan berdampak bagi perubahan kehidupan masyarakat.

Sumber : Kemensos RI

Share :

Baca Juga

Berita Unggulan

Ekspor Perdana 1.200 Ton Jagung ke Malaysia, Presiden Prabowo Dorong Ekspansi Koperasi dan Ketahanan Pangan

Berita Unggulan

Kadin Sambut Baik Permen Komdigi 8/2025

Berita Unggulan

Wapres Gibran Tak Akan Pindah Kantor ke Papua, Ini Penjelasan Menko Yusril

Nasional

Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Peluang Emas untuk Perkembangan UMKM di Indonesia

Nasional

Kemenhub Dorong Diskon Tiket Transportasi untuk Liburan Sekolah, Ekonomi Domestik Dipacu

Agama

Program Padat Karya Kementerian PU Serap 138 Ribu Tenaga Kerja hingga Awal November 2025

Berita Unggulan

Mentan Amran: Hilirisasi Pertanian Jalan Cepat Menuju Indonesia Superpower

Nasional

Kolaborasi Antar Umat: WALUBI dan BAZNAS Serahkan 4.000 Paket Sembako di Gebyar Ramadan Kemenag