Jakarta, Nasionalku.com – Industri bahan bangunan dan teknologi kaca tanah air tengah unjuk gigi. Melalui penyelenggaraan IndoBuildTech Expo Part 2 dan Glasstech Asia – Fenestration Asia (GAFA) 2025, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong penguatan ekosistem industri yang lebih inovatif dan berdaya saing.
Dua pameran berskala internasional yang digelar di ICE BSD City, Tangerang, ini menunjukkan komitmen kuat antara pemerintah, asosiasi, dan pelaku usaha dalam membangun industri yang berkelanjutan.
“Kehadiran IndoBuildTech dan GAFA 2025 merupakan momentum penting bagi industri konstruksi, arsitektur, dan manufaktur nasional. Lebih dari 400 merek nasional dan internasional dari 11 negara berpartisipasi, menjadi bukti besarnya kepercayaan terhadap potensi industri Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta, saat membuka acara pada Kamis (6/11).
Kemenperin memberikan apresiasi kepada PT Debindo Global Expo dan Messe München International (MMI) Asia sebagai penyelenggara kegiatan tersebut. Pameran ini, kata Setia, menjadi wadah strategis bagi industri dalam negeri untuk memperluas jejaring bisnis, memperkenalkan produk unggulan, dan meningkatkan partisipasi Indonesia dalam rantai pasok global.
Sebagai bagian dari visi menuju Indonesia Maju 2025–2029, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen, dengan kontribusi sektor industri manufaktur mencapai 21,9 persen terhadap PDB.
Data Kemenperin mencatat, pada triwulan II 2025 sektor industri pengolahan nonmigas masih menjadi penyumbang utama PDB dengan kontribusi 18,52 persen dan pertumbuhan 5,60 persen. Dari angka itu, sektor ILMATE menyumbang 24,75 persen, dengan pertumbuhan 5,19 persen.
“Angka ini menunjukkan pentingnya peran ILMATE dalam memperkuat struktur industri nasional dan menopang pertumbuhan ekonomi,” jelas Setia.
Penyelenggaraan IndoBuildTech dan GAFA 2025 juga dinilai menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi industri bahan bangunan dan teknologi kaca nasional di pasar global. Selain memperluas akses pasar, kegiatan ini membuka peluang kerja sama lintas industri dan mempercepat transfer teknologi.
Kemenperin turut menampilkan Paviliun Kemenperin, yang memamerkan berbagai produk industri binaan ILMATE seperti baja, aluminium, dan peralatan dapur. Kehadiran paviliun ini menjadi bentuk nyata promosi kemampuan industri nasional serta dukungan terhadap arah pembangunan infrastruktur dan program industrialisasi di Indonesia.
“Dengan partisipasi ini, kami berharap industri dalam negeri dapat menunjukkan kemampuan dan ketahanan untuk menghasilkan produk berdaya saing tinggi,” ujar Setia.
GAFA 2025 sendiri mengusung tema inovasi teknologi kaca dan fasad berkelanjutan, sejalan dengan arah kebijakan industri hijau dan penguatan industrialisasi berbasis inovasi yang tengah digalakkan pemerintah.
“Saya berharap IndoBuildTech & GAFA 2025 dapat memberikan kontribusi nyata bagi penguatan industri nasional, mendorong investasi, dan membuka peluang ekspor bagi produk Indonesia yang berdaya saing,” pungkas Setia.




















