Breaking News

Home / Berita Unggulan / Bisnis / Ekonomi / Favorite / Pemerintah / Peristiwa / Wisata

Minggu, 16 November 2025 - 07:28 WIB

Indonesia Suarakan Penguatan Jaringan Desa Wisata Terbaik Dunia di Majelis Umum UN Tourism 2025

Indonesia dorong pemberdayaan desa wisata terbaik dunia dan transformasi pariwisata berkelanjutan di Majelis Umum UN Tourism 2025 di Riyadh. foto: Dok Kemenpar

Indonesia dorong pemberdayaan desa wisata terbaik dunia dan transformasi pariwisata berkelanjutan di Majelis Umum UN Tourism 2025 di Riyadh. foto: Dok Kemenpar

Riyadh, Nasionalku.co – Indonesia hadir dengan suara yang kuat di Majelis Umum UN Tourism 2025 di Riyadh, Arab Saudi. Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menegaskan bahwa Indonesia mendorong keberagaman aktivitas berkelanjutan dalam seluruh program kerja UN Tourism periode 2026–2027.

Di hadapan delegasi dari 148 negara, ia menyampaikan bahwa Indonesia mengajukan serangkaian inisiatif untuk memperkuat Jaringan Desa Wisata Terbaik Dunia melalui bantuan teknis hingga platform promosi, agar potensi kolektif desa wisata semakin meningkat.

Dalam rangkaian sidang, Menpar Widi juga mengikuti Executive Council Meeting ke-124 dan 125 yang menjadi forum pembahasan strategi global pariwisata. Indonesia menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi yang telah terjalin bersama UN Tourism, sambil menekankan pentingnya tata kelola yang efisien, transparan, dan berkelanjutan agar manfaat organisasi dirasakan nyata oleh seluruh negara anggota.

Pada pertemuan itu, Dewan Eksekutif menyetujui pembentukan Interinstitutional Working Group on Tourism and Climate Action yang dipimpin Brasil, sementara Slovenia dan Tiongkok terpilih sebagai wakil ketua.

Perhelatan UN Tourism General Assembly yang digelar pada 9–10 November 2025 menjadi momentum besar karena bertepatan dengan 50 tahun berdirinya organisasi tersebut. Sedikitnya 90 menteri, 70 duta besar, dan lebih dari 1.400 delegasi hadir dalam agenda yang membahas laporan kinerja organisasi, pemilihan anggota World Committee on Tourism Ethics, hingga pengangkatan sekretaris jenderal baru.

Shaikha Al Nowais dari Uni Emirat Arab resmi ditetapkan sebagai Sekretaris Jenderal UN Tourism untuk periode 2026–2029. Ia menjadi perempuan pertama yang menjabat posisi tersebut sekaligus pemimpin termuda dalam sejarah organisasi.

Dalam pidatonya, Shaikha menyampaikan lima prioritas program kerja: pariwisata yang bertanggung jawab, pembangunan kapasitas, teknologi untuk kebaikan, pembiayaan inovatif, dan tata kelola yang cerdas.

Baca Juga:  Week #3 JCWF 2025: Ruang Transformasi Energi dan Spiritualitas, GKR Bendara Hadirkan Pengalaman yang Lebih Mendalam

Indonesia pun menyampaikan posisinya dalam High-Level Policy Debate bertema transformasi pariwisata melalui kecerdasan buatan. Menpar Widi menjelaskan bahwa Indonesia tengah memasuki fase baru melalui strategi “Tourism 5.0” yang mengintegrasikan teknologi dan AI untuk menciptakan pengalaman berwisata yang lebih personal, efisien, dan berkelanjutan.

Sejak awal 2025, Kemenpar memperbarui Indonesia.travel dengan peta digital interaktif dan profil destinasi lengkap. Pada akhir November, fitur AI Travel Planner, AI Travel Companion, dan AI Command Centre akan dirilis untuk meningkatkan pelayanan berbasis data. Ia menegaskan bahwa pemanfaatan AI harus disertai kerangka etika nasional yang aman, inklusif, dan bertanggung jawab.

Dalam sidang itu pula, Arab Saudi meluncurkan Riyadh Declaration on the Future of Tourism yang mendorong masa depan pariwisata global yang lebih berkelanjutan, inovatif, dan manusiawi.

Deklarasi tersebut menekankan pentingnya keseimbangan antara lingkungan, sosial, dan ekonomi, sekaligus penguatan kesiapsiagaan sektor pariwisata menghadapi berbagai risiko. Indonesia menyatakan dukungan penuh terhadap deklarasi non-binding tersebut.

Indonesia juga menempatkan wakilnya, Armol Bobby Titus, sebagai anggota Komisi Etik UN Tourism General Assembly 2025. Komite ini bertugas memastikan seluruh kegiatan pariwisata internasional berjalan sesuai prinsip etika, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial.

Bersama wakil dari berbagai negara, komite akan menilai kebijakan, memberi nasihat etis, hingga menangani laporan pelanggaran dalam sektor pariwisata global.

Melalui rangkaian forum ini, Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjadi motor penggerak pariwisata dunia yang lebih tangguh, inklusif, dan berbasis inovasi. Kehadiran aktif Indonesia menunjukkan bahwa masa depan pariwisata bukan hanya tentang keindahan destinasi, tetapi juga tentang kolaborasi global, teknologi yang bijaksana, dan etika yang mengedepankan kemanusiaan.

sumber: Kemenpar

Share :

Baca Juga

Berita Unggulan

Persebaya Preseason Tour 2025: Bergabung dalam Perjalanan Tret Tet Tet ke Australia dan Saksikan Tim Kesayangan di Sam Kerr Football Centre!

Berita

Mahasiswa KKN Tematik Universitas Alma Ata Lakukan Pendampingan Digitalisasi UMKM di Desa Trisobo

Berita Unggulan

Mendagri Tito: Alumni IPDN Harus Profesional dan Siap Jadi Agen Perubahan

Berita Unggulan

Kadin Sambut Baik Permen Komdigi 8/2025

Berita Unggulan

Pakaian dan Makanan Tradisional Khas Jogja Meriahkan Festival Budaya Nusantara I

Berita Unggulan

Pemerintah Pusat Serahkan Bus Sekolah untuk Sekolah Rakyat 20 Bromilan di Sleman

Berita Unggulan

Mengelola Destinasi Wisata DIY ala Agus Budi Rachmanto: Filosofi Pohon Kehidupan untuk Pariwisata Berkelanjutan

Berita Unggulan

Joaquin Gomez: Pemain Terbaik dalam Kondisi Optimal Jadi Pilihan Utama