Pagar Alam Nasionalku.com — Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan, Sabtu (15/11). Program ini menjadi upaya pemerintah untuk membangun budaya kebersihan sebagai dasar pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Sekretaris Kementerian Pariwisata, Bayu Aji, menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar program rutin, melainkan perubahan budaya yang harus hidup secara konsisten dalam ekosistem pariwisata nasional.
“Gerakan Wisata Bersih harus kita hidupkan sebagai budaya, bukan sekadar kegiatan. Kebersihan harus menjadi identitas dan fondasi utama dalam membangun pariwisata inklusif dan kompetitif,” ujar Bayu di Lapangan Landing Paralayang Tangga 2001, Pagar Alam.
Kegiatan GWB di Pagar Alam merupakan penyelenggaraan ke-14 secara nasional sepanjang 2025. Tahun ini, GWB diisi dengan aksi bersih-bersih destinasi, edukasi sadar kebersihan, kampanye publik, hingga penyediaan fasilitas ramah lingkungan seperti tempat sampah terpilah. Penguatan sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas juga menjadi fokus agar program berjalan berkelanjutan.
Sejumlah komunitas lari turut memeriahkan acara melalui gelaran fun run yang menyedot minat warga.
Bayu menyebut bahwa GWB dirancang sebagai solusi nyata dari berbagai tantangan kebersihan destinasi. Gerakan ini mengajak pemerintah, komunitas lokal, dan pelaku wisata untuk berkolaborasi menjaga kualitas lingkungan.
“Melalui kegiatan ini, kita berharap GWB dapat memantik semangat masyarakat Pagar Alam untuk menjaga lingkungan serta menumbuhkan rasa bangga terhadap pariwisata bersih dan berkelanjutan,” ujarnya.
Menurut Bayu, arah pembangunan pariwisata Indonesia kini berfokus pada kualitas, keberlanjutan, dan pelibatan wisatawan secara lebih bermakna. Kebersihan bukan hanya standar pelayanan, tetapi juga cerminan budaya dan karakter bangsa.
“Kita percaya bahwa pariwisata yang bersih adalah pariwisata yang bermartabat. Mari menjadikan kebersihan sebagai nilai luhur dalam mengembangkan pariwisata Indonesia, khususnya di Bumi Besemah,” tambahnya.
Pemilihan Pagar Alam sebagai lokasi GWB didasari potensi lanskapnya yang memukau, dari udara sejuk dataran tinggi hingga hamparan kebun teh dan kopi. Kota ini dinilai memiliki peluang besar menjadi pusat ekowisata berkelanjutan di Sumatra Selatan.
Wakil Wali Kota Pagar Alam, Bertha, menyambut baik dipilihnya kota mereka sebagai percontohan GWB nasional. Ia menilai gerakan ini tidak hanya meningkatkan promosi destinasi, tetapi juga memperkuat keseimbangan sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan.
“GWB akan memberikan kontribusi signifikan bagi pelestarian lingkungan, peningkatan kunjungan wisata, serta pemberdayaan masyarakat dan ekonomi lokal,” kata Bertha.
Kegiatan ini juga dihadiri Staf Khusus Bidang Pengamanan Destinasi dan Pengamanan Kemenpar Irjen Pol Krisnandi, Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat Destinasi Florida Pardosi, serta Asisten Deputi Event Daerah Reza Fahlevi.
sumber: Kemenpar



















