Jakarta, Nasionalku.com — Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama sejumlah instansi terkait tengah memfinalisasi Indonesia Tourism Outlook 2025/2026, sebuah dokumen yang menyajikan proyeksi, tren, serta isu strategis sektor pariwisata Indonesia untuk tahun mendatang. Dokumen ini juga memuat hasil pengukuran penerapan prinsip pariwisata berkualitas di Indonesia.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenpar, Martini M. Paham, menjelaskan bahwa penyusunan Outlook dilakukan melalui kolaborasi antara Kemenpar, Kementerian PPN/Bappenas, dan Bank Indonesia. Menurutnya, laporan ini menjadi cerminan komitmen lintas lembaga untuk memperkuat arah pembangunan pariwisata nasional.
“Dengan pendekatan kolaboratif, laporan ini menghadirkan prospek cerah sektor pariwisata yang semakin bergerak menuju arah yang berkualitas dan berkelanjutan,” kata Martini di Jakarta, Senin (17/11/2025).
Peluncuran resmi dokumen tersebut akan dilakukan dalam acara Wonderful Indonesia Outlook 2025 pada Kamis, 20 November 2025, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta.
Di dalam laporan tersebut, pembaca akan menemukan analisis lingkungan strategis yang disusun secara komprehensif, termasuk implementasi prinsip-prinsip pembangunan pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, inklusif, dan bertanggung jawab. Martini berharap dokumen ini menjadi landasan kuat untuk pengambilan keputusan di sektor pariwisata.
“Outlook Pariwisata ini diharapkan menjadi acuan dan rekomendasi strategis bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.
Selain peluncuran dokumen utama, Wonderful Indonesia Outlook 2025 juga menghadirkan Forum Outlook Pariwisata, ruang diskusi yang mempertemukan stakeholder pentahelix , pemerintah, industri, akademisi, komunitas, dan media, untuk membahas prospek pariwisata Indonesia 2026. Forum ini mengusung tema Quality Sustains Future, yang menegaskan pentingnya pembangunan pariwisata berbasis kualitas.
Forum tersebut akan menghadirkan narasumber dari Kementerian PPN/Bappenas, Bank Indonesia, dan Traveloka. Mereka akan berbagi perspektif mengenai arah kebijakan dan dinamika industri pariwisata ke depan.
“Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan terbangun kolaborasi yang semakin kuat untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas, inklusif, dan berdaya saing,” kata Martini.
sumber: Kemenpar




















