Breaking News

Home / Berita / Berita Unggulan / Ekonomi / Nasional / Pemerintah

Minggu, 2 November 2025 - 11:23 WIB

Kemensos Dorong Ekonomi Peduli Lewat Pelatihan Care Economy di Makassar

Kemensos latih pilar sosial di Makassar untuk wujudkan sistem care economy, memperkuat layanan profesional bagi lansia dan penyandang disabilitas. Foto : Dok Kemensos

Kemensos latih pilar sosial di Makassar untuk wujudkan sistem care economy, memperkuat layanan profesional bagi lansia dan penyandang disabilitas. Foto : Dok Kemensos

Makassar, Voicejogja.com – Kementerian Sosial (Kemensos) menggelar Pelatihan Care Economy di Hotel Gammara, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada 27 Oktober hingga 1 November 2025.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pilar sosial, mulai dari Pendamping Rehabilitasi Sosial, Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), hingga Kelompok Masyarakat (Pokmas) se-Provinsi Sulawesi Selatan.

Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya Kemensos memperkuat sistem care economy nasional — pendekatan yang memadukan nilai kepedulian sosial dengan pembangunan ekonomi berbasis layanan perawatan (care services).

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Supomo menegaskan, peningkatan kapasitas SDM perawatan lansia menjadi hal krusial seiring meningkatnya populasi lansia di Indonesia. Berdasarkan data BPS, jumlah lansia diproyeksikan mencapai 65,82 juta jiwa atau 20,31 persen penduduk pada 2045.

“Pelatihan ini sesuai arahan Pak Menteri. Kolaborasi dengan pemerintah daerah adalah keniscayaan, karena mereka paling dekat dengan para lansia,” ujar Supomo, Sabtu (1/11/2025).

Dalam kegiatan ini, para peserta dilatih menjadi caregiver profesional dengan pendekatan yang berpusat pada kebutuhan individu lansia. Mereka mendapatkan pembekalan teori dan praktik langsung mengenai Activities of Daily Living (ADL) — aktivitas dasar sehari-hari yang penting untuk kemandirian lansia.

Baca Juga:  Haji 2025 Lebih Tertib dan Nyaman, Menag: Jemaah Pulang dengan Senyum

Materi pelatihan mencakup:

  • Penilaian kemandirian menggunakan Indeks Barthel,

  • Teknik mobilisasi dan pemindahan aman,

  • Pemberian makan dan minum sesuai standar kesehatan,

  • Pendampingan dalam kebersihan dan perawatan diri lansia.

Selain keterampilan teknis, peserta juga dibimbing untuk mengembangkan nilai empati, kesabaran, dan penghormatan terhadap martabat lansia. Merawat lansia tidak hanya soal fisik, tetapi juga mendukung kesejahteraan psikologis dan sosial mereka.

Supomo menambahkan, pelatihan ini membuka peluang kerja baru di sektor sosial dan kesehatan masyarakat.

“Setelah kita amati, kegiatan ini juga membuka lapangan pekerjaan baru di bidang keperawatan sosial. Pasarnya terbuka dan sangat dibutuhkan,” jelasnya.

Dengan pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu memberikan pelayanan yang aman, efektif, dan manusiawi kepada lansia maupun penyandang disabilitas di wilayah masing-masing. Selain itu, pelatihan ini memperkuat peran masyarakat dalam menciptakan ekosistem care economy yang berkelanjutan.

Konsep care economy menjadi terobosan baru Kemensos untuk menumbuhkan potensi ekonomi berbasis kepedulian sosial — menjadikan empati dan keterampilan sebagai sumber kesejahteraan bersama.

sumber : kemensos.go.id

Share :

Baca Juga

Berita Unggulan

6 Jurus Mentan Amran Menuju Swasembada Gula Nasional, Target Tercapai 2028

Berita Unggulan

Nasib Paul Munster di Persebaya Ditentukan Dalam Dua Pertandingan Berikutnya

Berita Unggulan

Wabup Sleman: Pendidikan Anak Usia Dini adalah Kunci Menuju Generasi Emas 2045

Berita Unggulan

Ketum DPP Perempuan Tani HKTI Apresiasi Inovasi Petani Sleman

Nasional

Presiden Prabowo Bertemu Raja Abdullah II

Agama

Jaringan Aksi Lintas Iman Nusantara Gelar Ruwat Sukerta

Berita Unggulan

Industri Rendang Kian Menggeliat, Kemenperin Genjot Ekspansi Pasar Lewat Inovasi dan Kolaborasi

Berita

Sosok Pangeran Purbaya Dalam Tiga Wajah