Breaking News

Home / Nasional / Uncategorized

Jumat, 4 Juli 2025 - 08:17 WIB

Kementerian ESDM Genjot Listrik Perdesaan di Timur Indonesia Lewat Program MENTARI

Kementerian ESDM percepat listrik perdesaan di timur Indonesia lewat program MENTARI, dorong akses energi bersih dan pembangunan berkelanjutan. ( Foto: ESDM)

Kementerian ESDM percepat listrik perdesaan di timur Indonesia lewat program MENTARI, dorong akses energi bersih dan pembangunan berkelanjutan. ( Foto: ESDM)

Pemerintah tak tinggal diam soal pemerataan akses listrik. Kementerian ESDM kini mempercepat pembangunan infrastruktur kelistrikan di wilayah timur Indonesia, sebagai bagian dari komitmen transisi energi rendah karbon.

Isuenasionalm, JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus menggenjot penyediaan listrik di wilayah-wilayah terpencil, khususnya kawasan timur Indonesia. Langkah ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, dalam gelaran MENTARI Day di Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Acara tersebut merupakan bagian dari kerja sama antara Kementerian ESDM dan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dalam program Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (MENTARI). Program ini menjadi platform penting dalam mendukung pemerataan akses energi yang bersih dan berkelanjutan.

“Wilayah timur adalah prioritas utama. Ini adalah last mile yang harus segera kita dorong untuk mempercepat tersedianya listrik. Anggarannya sedang disiapkan, dan berbagai skema percepatan sedang disusun,” ujar Dadan di Ballroom Artotel Suites Mangkuluhur.

Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, pemerintah merancang pembangunan 49 ribu kilometer sirkuit (kms) jaringan transmisi baru. Infrastruktur ini bertujuan menyalurkan energi bersih dari sumber yang belum merata dengan pusat permintaan.

Baca Juga:  Kementerian ESDM Percepat Hilirisasi Energi Bangun Kilang Minyak dan Gasifikasi Batubara

Dadan menekankan bahwa pemerataan akses menjadi syarat utama menuju transisi energi yang adil dan inklusif. “Setelah aksesnya tersedia dan adil, barulah unsur-unsur keberlanjutannya bisa kita dorong,” tegasnya.

Tak lupa, Dadan menyampaikan apresiasi atas dukungan dari mitra internasional, khususnya pemerintah Inggris. “Kami ucapkan terima kasih kepada UK yang telah menjadi mitra penting. Kolaborasi ini akan terus berlanjut demi kemajuan bersama dan manfaat yang setara,” pungkasnya.

Sebagai informasi, program MENTARI merupakan hasil kerja sama selama empat tahun antara Kementerian ESDM dan Foreign and Commonwealth Office (FCO) United Kingdom dalam pengembangan energi rendah karbon. Tahap pertama program berlangsung pada 2020–2024, dan kini telah diperpanjang hingga 2027 melalui amandemen Memorandum Saling Pengertian (MSP).

Melalui tahap kedua, MENTARI diharapkan mampu meneruskan praktik baik dari fase awal, mendukung target iklim dan energi Indonesia, serta memperkuat kemitraan global yang responsif terhadap tantangan sosial dan lingkungan.

Sumber: ESDM

Share :

Baca Juga

Berita Unggulan

Kemenag Gelar Temu Media Bahas Siaran Keagamaan pada Ramadan 2025

Berita Unggulan

6 Jurus Mentan Amran Menuju Swasembada Gula Nasional, Target Tercapai 2028

Berita Unggulan

Indonesia Sukses Amankan Tambahan Kuota Tangkapan Tuna

Berita Unggulan

Hari Pertama Pembayaran, 7.573 Jemaah Haji Sudah Lunasi Biaya Haji 1446 H

Berita Unggulan

Kapolda DIY Lakukan Panen Jagung dan Serahkan Alat Mesin Pertanian di Kulon Progo

Berita Unggulan

Presiden Brasil Lula da Silva Disambut Meriah di Istana Merdeka, Simbol Eratnya Persahabatan Indonesia–Brasil

Berita Unggulan

Bahas Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan, Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta Hadirkan Lurah Condongcatur

Nasional

Mentan Amran Tegaskan Tindak Tegas Pengusaha yang Langgar HET Pangan