Breaking News

Home / Ekonomi / Favorite

Senin, 4 Agustus 2025 - 12:48 WIB

Kementerian PU Kebut Kawasan Permukiman Tanjung Banun untuk Pemerataan Ekonomi Pesisir Batam

Kementerian PU percepat pembangunan Kawasan Tanjung Banun Batam untuk wujudkan permukiman layak dan dorong ekonomi pesisir. Target rampung September 2025. Foto: Dok Kementrian PU

Kementerian PU percepat pembangunan Kawasan Tanjung Banun Batam untuk wujudkan permukiman layak dan dorong ekonomi pesisir. Target rampung September 2025. Foto: Dok Kementrian PU

VoiceJogja, Batam — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat pembangunan Kawasan Permukiman Tanjung Banun di Kota Batam, Kepulauan Riau. Proyek ini ditargetkan rampung pada September 2025 sebagai bagian dari strategi pemerataan ekonomi dan sosial di wilayah pesisir dan perbatasan.

Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan bahwa pengembangan kawasan ini tak hanya fokus pada infrastruktur dasar, tetapi juga menciptakan lingkungan yang layak huni, tangguh, dan berkelanjutan. “Ini bukan sekadar proyek fisik, tetapi upaya membangun masa depan masyarakat pesisir,” ujar Dody di Jakarta, Senin (4/8).

Tanjung Banun masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikembangkan secara kolaboratif oleh Kementerian PU, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Transmigrasi, serta Badan Pengusahaan Batam (BP Batam). Lokasi seluas 36,77 hektare itu sebelumnya merupakan kawasan perkebunan, tambak, dan peternakan, dengan dua komunitas utama: Kampung Melayu Tanjung Banun dan Kuala Buluh.

Baca Juga:  Presiden Prabowo Serukan Asia-Pasifik Bangun Kembali Kepercayaan dan Perkuat Kerja Sama di Tengah Ketegangan Global

Menurut Rocky Adam, Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan Kepulauan Riau, progres fisik proyek saat ini telah mencapai 45,23%, sejak dimulai pada Desember 2024 dengan skema kontrak tahun jamak senilai Rp164,77 miliar.

“Pekerjaan yang kami tangani mencakup penyiapan lahan persil rumah, sistem air minum dan sanitasi, pembangunan Puskesmas Pembantu, penataan ruang terbuka hijau, hingga penghijauan,” terang Rocky.

Penyiapan lahan rumah dilakukan secara bertahap: 150 persil pada akhir Juni, 250 persil pada akhir Juli, dan 350 persil pada akhir Agustus 2025. Rumah-rumah di atas lahan tersebut nantinya akan dibangun oleh Kementerian Transmigrasi dengan tipe 45 dan dilengkapi utilitas dasar.

Dengan pendekatan terpadu dan kolaboratif, proyek ini diharapkan mampu menciptakan kawasan hunian baru yang tidak hanya layak tinggal, tetapi juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi pesisir yang inklusif. (MHD)

Share :

Baca Juga

Berita Unggulan

Dari Jungwok untuk Dunia: “Gelombang Kedua” Menyuarakan Pariwisata yang Merawat, Bukan Menguras

Berita Unggulan

Menteri Widiyanti Perkuat Keterbukaan Informasi Publik, Pariwisata Lebih Transparan dan Terpercaya

Ekonomi

Koperasi Merah Putih (Bukan) Ancaman Badan Usaha Milik Desa

Berita Unggulan

Membaca Arah Indonesia 2025–2043: Krisis, Kesadaran, dan Lompatan Masa Depan

Daerah

Pemkab Sleman Serahkan Santunan Kematian BPJS Ketenagakerjaan kepada Ahli Waris Pengelola Parkir Kabupaten Sleman

Berita Unggulan

Progres 98 Persen, Kementerian PU Kebut Floodway Sikambing untuk Atasi Banjir Medan–Belawan

Berita Unggulan

Gus Ipul Rapat Evaluasi Sekolah Rakyat di Hari Libur

Berita Unggulan

KKP Inisiasi RPerpres Gemarikan untuk Perkuat Kedaulatan Pangan Nasional