Kilasinformasi.com, 27 Maret 2025, – Kolaborasi yang dinanti antara Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akhirnya terwujud melalui penandatanganan nota kesepahaman yang menandakan sinergi program ketenagakerjaan dalam pengembangan kewirausahaan, khususnya di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Penandatanganan yang dilakukan oleh Menteri UMKM Maman Abdurahman dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli pada Selasa, 25 Maret 2025, di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, ini bertujuan untuk memperkuat kewirausahaan dan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas di Indonesia.
Menteri Maman Abdurahman mengungkapkan bahwa kolaborasi antara kedua kementerian ini sangat penting untuk memberikan peluang, pembinaan, serta pengarahan kepada para wirausahawan agar dapat berkembang pesat. Melalui kerjasama ini, mereka berharap dapat memaksimalkan pemanfaatan balai latihan kerja yang ada di daerah, sebagai bagian dari upaya menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bagi masyarakat. “Kolaborasi antara Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian UMKM sangat diperlukan untuk memberikan pembinaan yang tepat kepada wirausahawan,” ujar Maman dalam acara tersebut.
Baca Juga, Kilasinformasi: UMKM Berpeluang Bergabung dalam Rantai Pasok Industri di KEK Industropolis Batang
Kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari audiensi yang telah dilakukan sebelumnya oleh kedua kementerian beberapa waktu lalu. Menteri Maman menyatakan bahwa penandatanganan nota kesepahaman ini adalah langkah afirmatif untuk mencapai target besar pemerintah, yaitu meningkatkan rasio kewirausahaan nasional menjadi 4% pada tahun 2029. Langkah ini juga sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat sinergi antara kementerian-kementerian yang ada, sehingga dapat mencapai tujuan bersama lebih efisien.
“Ini adalah salah satu langkah konkret dalam mewujudkan program kewirausahaan nasional. Saya berharap semakin banyak kolaborasi antar kementerian yang bisa terlaksana dengan baik,” tambah Maman. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi yang tidak terhalang oleh ego sektoral antar kementerian, yang sering menjadi tantangan dalam pelaksanaan program pemerintah.
Salah satu rencana besar dari kerjasama ini adalah penyelenggaraan program pelatihan kewirausahaan yang akan dimulai pada Mei 2025. Program ini akan diprioritaskan untuk pengusaha mikro dan kecil, yang menjadi fokus utama dalam pengembangan UMKM di Indonesia. Meskipun jumlah peserta program ini sementara disepakati sekitar 5.000 orang, ada kemungkinan jumlahnya akan meningkat hingga 10.000 orang, sesuai dengan perkembangan lebih lanjut.
Menteri Maman juga mengingatkan bahwa untuk meningkatkan rasio kewirausahaan, tidak hanya pelatihan yang perlu dilakukan, tetapi juga pembukaan akses ke pembiayaan, pasar, serta perizinan yang lebih mudah. “Pelatihan hanya salah satu bagian dari keseluruhan proses. Yang tak kalah penting adalah membuka akses ke sumber daya yang memungkinkan UMKM untuk berkembang lebih jauh,” katanya.
Baca Juga, Kilasinformasi: Pengusaha UMKM: Simbol Optimisme di Tengah Tantangan Ekonomi
Di sisi lain, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menekankan bahwa kementeriannya akan menyediakan dukungan berupa balai latihan kerja dan infrastruktur vokasi yang akan digunakan dalam pelatihan ini. “Kami akan bekerja sama dengan Kementerian UMKM dalam menyiapkan teknis pelaksanaan program. Meskipun ini sebagian besar adalah domain Kementerian UMKM, kami siap mendukung untuk memastikan pelatihan berjalan dengan lancar,” ungkap Yassierli.
Kerja sama antara Kementerian UMKM dan Kemnaker diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan sektor UMKM di Indonesia, yang selama ini menjadi salah satu tulang punggung ekonomi nasional. Dengan sinergi yang terjalin, kedua kementerian ini bertekad menciptakan lebih banyak peluang usaha dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, serta meningkatkan daya saing UMKM di pasar global.
Sumber: Umkm.go.id
















