Breaking News

Home / Berita / Daerah / Pendidikan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 11:06 WIB

Kenalkan Pengelolaan Sampah Modern, IKS UIN Sunan Kalijaya Yogyakarta Kunjungi TPST Kedungrandu dan TPA BLE Banyumas

BANYUMAS, voicejogja.com – Sebagai program lanjutan dari Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Program Studi (Prodi) Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan Studi Tiru ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kedungrandu dan Tempat Pemrosesan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE) Banyumas, Sabtu (4/10/2025) siang.

Studi Tiru diikuti dosen dan mahasiswa Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) IKS FDK UIN Sunan Kalijaga, pengurus LKSA NU Krapyak dan pengurus Depo Sampah Ono Tresno Kabekelan Jumat Kliwon Padukuhan Jetak Kalurahan Sendangtirto Berbah Sleman.

Turut membersamai kunjungan ke TPST Kedungrandu dan TPA BLE Banyumas Kaprodi IKS M. Izzul Haq, Sekprodi IKS Khotibul Umam. Kemudian Lurah Sendangtirto Amir Junawan, Kamituwo Sendangtirto Dwi Sulistyo dan Dukuh Jetak Sigit Wardoyo.

Kaprodi IKS Muhammad Izzul Haq berharap peserta studi tiru ke TPST Kedungrandu dan TPA BLE Banyumas dapat melihat dan mengamati langsung proses pengelolaan sampah di dua tempat tersebut sebagai sumber informasi.

Lurah Sendangtirto Amir Junawan mengapresiasi tim PKM IKS UIN Sunan Kalijaga yang menginisiasi kunjungan studi tiru ke TPST Kedungrandu dan TPA BLE Banyumas.

Pihaknya berharap pengelola Depo Ono Tresno Jetak menjadi pelopor titik kumpul sampah mandiri yang menginspirasi padukuhan lain di Sendangtirto.

Diketahui, TPST Kedungrandu Kecamatan Patikraja Banyumas mengelola 3.000 rumah tangga. Dari pelanggan sebanyak itu terkumpul sampah 15 ton per hari.

Baca Juga:  Puncak Peringati Hari Kunjung Perpustakaan Tahun 2025, DPK Sleman Beri Apresiasi Pegiat dan Pengunjung Perpustakaan Berprestasi

Dari jumlah tersebut, 90 persen berhasil dipilah, sedangkan 10 persen sisanya berupa residu dikirim ke Tempat Pemrosesan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE).

Di TPA BLE sendiri, sampah organik diubah menjadi kompos dan pakan maggot, sementara sampah anorganik diproses menjadi RDF (refused derived fuel).

Selain itu, Banyumas juga tengah berinovasi memanfaatkan biji plastik sebelum diolah menjadi RDF. Biji plastik tersebut dipakai sebagai bahan baku pembuatan pot.

Di Kabupaten Banyumas, wilayah yang dihuni hampir 2 juta penduduk ini produksi sampah mencapai 600-700 ton per hari. Sampah-sampah tersebut ditangani oleh 39 tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) yang saat ini aktif.

Mengutip data DLH Kabupaten Banyumas, sekitar 70 persen atau 493 ton sampah per hari yang tertangani. Artinya, masih ada 30 persen sampah yang belum terkelola dan ini menyisakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Berkaca dari hal tersebut, tahun 2026 DLH Banyumas akan segera membangun 12 TPST baru di 12 kecamatan sehingga tahun 2029 sampah di Banyumas tertangani 100 persen.

Kunjungan dari IKS UIN Sunan Kalijaga, menjadi bukti nyata komitmen Banyumas terhadap pengelolaan sampah yang modern dan ramah lingkungan, sekaligus memperkuat perannya sebagai percontohan nasional dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. (Mbah M)

Editor : Mukhlisin Mustofa/Red

Share :

Baca Juga

Berita Unggulan

Menhub Dudy Purwagandhi Bertemu Gubernur DIY

Daerah

Antrean Panjang di Pasar Kolombo Menjelang Lebaran

Berita Unggulan

Semarang Rancang Musrenbang Pariwisata

Daerah

BPJS Ketenagakerjaan Batang Serahkan Santunan JKM di Kegiatan Tarawih Ukhuwah

Daerah

Perayaan Ganda di Sleman: Semangat Kartini dan Otonomi Daerah Dibangkitkan Lewat Upacara Bendera

Daerah

Hadapi Tantangan Pembelajaran, Pendidik Batang Dibekali Kompetensi AI

Daerah

Bupati Batang Tindak Lanjuti Keluhan Warga dengan Perbaikan Infrastruktur Jalan dan Jembatan

Daerah

Terobosan Baru! KKP Gunakan Air Kelapa untuk Maskulinisasi Ikan Nila, Ini Buktinya