Breaking News

Home / Berita Unggulan / Pendidikan

Selasa, 4 Maret 2025 - 03:26 WIB

Kurikulum Berbasis Cinta: Menciptakan Insan Humanis

Kurikulum Berbasis Cinta hadir untuk membentuk generasi unggul dengan nilai-nilai humanis dan moral. Pendidikan ini diharapkan menciptakan insan yang nasionalis, toleran, dan penuh cinta untuk masa depan Indonesia. foto : tangkapan layar Kemenag.go.id

Kurikulum Berbasis Cinta hadir untuk membentuk generasi unggul dengan nilai-nilai humanis dan moral. Pendidikan ini diharapkan menciptakan insan yang nasionalis, toleran, dan penuh cinta untuk masa depan Indonesia. foto : tangkapan layar Kemenag.go.id

Kilasinformasi.com, 4 Maret 2025, – Untuk menciptakan generasi lebih humanis dan berkarakter, pendidikan di Indonesia kini memasukkan konsep baru yang dinamakan Kurikulum Berbasis Cinta. Konsep ini bertujuan untuk membentuk individu yang nasionalis, toleran, berwawasan lingkungan, serta mengedepankan nilai-nilai cinta dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Nyayu Khodijah, pendidikan bukan hanya tentang mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter serta menanamkan nilai-nilai moral yang kuat. Ia menegaskan bahwa pendidikan harus menjadi ruang bagi perkembangan karakter yang selaras dengan cita-cita bangsa Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

baca Juga, Kilasinformasi : Kerja Sama Indonesia dan Swiss untuk Penguatan Pendidikan Vokasi Berbasis Dual VET

“Kurikulum ini diharapkan bisa menciptakan insan-insan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berbudi pekerti dan mampu menunjukkan rasa cinta terhadap Tuhan, sesama manusia, alam, serta bangsa dan negara,” ujar Nyayu dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin (3/3/2025).

Lebih lanjut, Nyayu menyampaikan bahwa kurikulum berbasis cinta ini hadir sebagai respons terhadap fenomena dehumanisasi yang belakangan semakin marak di masyarakat, yang menimbulkan ketakutan, kebencian, serta konflik. Untuk itu, nilai-nilai kemanusiaan seperti empati, toleransi, dan kesetaraan harus dipromosikan dan dijadikan dasar dalam setiap proses pendidikan.

Baca Juga, Kilasinformasi : Pesantren Ramadan : Membangun Karakter Lewat Moderasi dan Ibadah

Kurikulum berbasis cinta ini tidak memperkenalkan materi baru, melainkan mengintegrasikan prinsip cinta dalam berbagai mata pelajaran yang sudah ada. Penerapan kurikulum ini dimulai dari tahap apersepsi, di mana pembelajaran dimulai dengan kesadaran untuk mencintai Tuhan, sesama, alam, serta bangsa. Pada tahap inti, materi-materi yang berhubungan dengan kurikulum ini akan diselipkan dalam setiap pelajaran, dan di tahap penutup, akan ada refleksi berupa evaluasi diri serta tindak lanjut untuk menciptakan kehidupan yang penuh rasa saling menghargai dan menyayangi.

Baca Juga:  Perjalanan Nora Sirait: Dari Anak Petani Menjadi Penulis Soal AKMI Nasional

Dengan hadirnya kurikulum ini di lingkungan pendidikan Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), serta Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), diharapkan para peserta didik dapat tumbuh menjadi individu yang memiliki kepribadian unggul, berkarakter kuat, dan siap berkontribusi positif bagi bangsa.

Sumber : Kementrian Agama

Share :

Baca Juga

Berita Unggulan

“Agra Buwana Raksa”: Buleleng Tampilkan Harmoni Manusia-Alam-Tuhan di Pesta Kesenian Bali 2025

Berita Unggulan

Produksi Beras Nasional Naik 14,49%, Pemerintah Klaim Menuju Swasembada Pangan

Pendidikan

Dua Siswi MI An-Nashriyah Lasem Sabet Juara Olimpiade Orbit Ainun Habibie Tingkat Nasional

Berita Unggulan

Dewa United Raih Kemenangan Kelima Beruntun, Tumbangkan Persija Jakarta 2-1 di BRI Liga 1 2024/25

Berita Unggulan

Pelunasan Biaya Haji 2025: Sudah 115.381 Jemaah Reguler Lunasi Bipih di Hari Kesembilan

Berita Unggulan

Menteri Pariwisata Tinjau Kesiapan Taman Margasatwa Ragunan Jelang Libur Lebaran 2025

Pendidikan

Rayakan Kelulusan dengan Aksi Sosial, Siswa SMK Bintara Batang Sedekahkan Seragam untuk Adik Kelas

Berita Unggulan

Pemkab Sleman dan BPJS Cairkan JHT Rp3,9 Miliar untuk 989 Pekerja PT Mataram Tunggal Garment