Breaking News

Home / Berita Unggulan / Nasional

Rabu, 11 Juni 2025 - 07:32 WIB

Menkomdigi Meutya Hafid: Media Nasional Harus Tangguh Hadapi Disrupsi Digital

Meutya Hafid: Media nasional harus jaga kredibilitas dan jadi mitra strategis pemerintah demi ruang digital yang sehat dan bebas hoaks. Foto: Komdigi

Meutya Hafid: Media nasional harus jaga kredibilitas dan jadi mitra strategis pemerintah demi ruang digital yang sehat dan bebas hoaks. Foto: Komdigi

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengingatkan pentingnya kredibilitas media nasional di tengah gempuran disrupsi digital. Media yang menjaga etika jurnalistik tetap menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjaga ruang digital yang sehat dan bebas hoaks.

Kilasinformasi.com, JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyerukan pentingnya kolaborasi strategis antara pemerintah dan media nasional untuk menjaga kredibilitas serta kesehatan ruang digital Indonesia.

Foto: Komdigi

Hal tersebut disampaikannya dalam Bisnis Indonesia Forum bertajuk “4 Dekade Bisnis Indonesia: Mengawal Perjalanan Ekonomi Bangsa dari Masa ke Masa” yang digelar di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (10/6/2025).

Baca Juga, Kilasinformasi: Pemblokiran Sementara Internet Archive: Kemkomdigi Tegaskan Demi Lindungi Publik dari Konten Berbahaya

“Media yang menjaga etika jurnalistik, kredibel, dan berkelanjutan adalah mitra strategis pemerintah. Kita butuh media yang terus menyuarakan kebenaran di tengah gempuran informasi,” ujar Meutya Hafid.

Menurutnya, saat ini industri media nasional tengah menghadapi tiga tantangan besar:

  1. Persaingan dengan platform digital global,

  2. Fragmentasi audiens yang menghendaki konten personal,

  3. Peralihan konsumsi ke konten audio-visual.

Dari tantangan tersebut, muncul lima tren besar yang perlu direspons media: personalisasi konten, diversifikasi monetisasi, dominasi video dan audio, penggunaan data intensif, serta kebutuhan akan kualitas dan kredibilitas sebagai fondasi utama.

Baca Juga:  KPK Masuki Era Digital, Gunakan AI untuk Berantas Korupsi

Meski menghadapi tekanan, Meutya optimistis media nasional tetap relevan. Data menunjukkan total belanja iklan di media Indonesia mencapai USD 744 juta pada kuartal I 2024—sebuah indikasi kepercayaan yang terus terjaga dari sektor bisnis.

Sebagai bentuk dukungan, Kementerian Komdigi menjalankan tiga agenda utama untuk memperkuat ekosistem media:

  • Literasi digital menyeluruh,

  • Etika dan tata kelola teknologi,

  • Peningkatan kapasitas SDM media.

“Kami ingin menciptakan ruang digital yang aman dan sehat. Ketika orang terbiasa mendapat informasi dari media kredibel, maka hoaks dan konten negatif bisa ditekan,” tegasnya.

Foto: Komdigi

Meutya juga menyinggung Publisher Rights sebagai langkah konkret pemerintah dalam mendukung keberlanjutan media di tengah tantangan digital. Ia mengajak seluruh pelaku industri untuk menjadikan momentum 40 tahun Bisnis Indonesia sebagai titik temu dan titik tumbuh baru bagi media nasional.

“Media harus terus menjadi simpul suara rakyat, penggerak semangat kebangsaan, serta jembatan kemajuan Indonesia,” pungkasnya.

Sumber: Komdigi

Share :

Baca Juga

Berita Unggulan

Sukses Sabet Penghargaan di OSN, Maria Talenta Muda Asal Papua Pegunungan Tunjukkan Semangat Luar Biasa!

Nasional

Persiapan Puncak Arus Mudik 2025: Wamen Diana Tinjau Kesiapan Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek

Berita Unggulan

Kementerian ATR/BPN Gandeng 4 Kementerian/Lembaga untuk Perkuat Pengelolaan Pertanahan dan Tata Ruang

Berita Unggulan

Perkuat SDM Pengelola BUMKal, Dinas PMK Sleman Fasilitasi Out Class di Klaten

Berita Unggulan

Indonesia Tampil Dominan di Badminton Asia Mixed Team Championships 2025: Kemenangan Telak Atas Chinese Taipei

Berita Unggulan

Boalemo Luncurkan Smart School: Akselerasi Digitalisasi Pendidikan di Timur Indonesia

Berita Unggulan

UIN Sunan Ampel Surabaya Resmi Buka Fakultas Kedokteran

Berita Unggulan

Pemkot Yogyakarta Siapkan Kios Segoro Amarto di Tiap Kelurahan, Warga Bisa Belanja Pangan Lebih Dekat dan Murah