VoiceJogja.com, Jakarta — Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan bahwa usulan gelar Pahlawan Nasional untuk mantan Presiden Soeharto merupakan aspirasi dari tingkat kabupaten/kota yang telah melalui proses berjenjang hingga ke pemerintah pusat.
“Usulan gelar pahlawan disampaikan dari kabupaten/kota, naik ke provinsi, sampai ke Kementerian Sosial,” ujar Mensos Saifullah Yusuf melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Menurut Gus Ipul, sapaan akrabnya, usulan serupa pernah diajukan oleh Kabupaten Sragen pada tahun 2010, namun saat itu belum memenuhi seluruh persyaratan.
“Tahun ini, usulan tersebut telah memenuhi syarat,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Presiden Soeharto menjadi salah satu dari 40 nama yang diusulkan untuk meraih gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2025.
Daftar tersebut telah disampaikan oleh Kementerian Sosial kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatanyang diketuai oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Perbedaan Pendapat Dianggap Wajar
Mensos Gus Ipul memahami bahwa usulan gelar pahlawan nasional sering menimbulkan perbedaan pandangan di masyarakat. Namun, ia menilai hal tersebut sebagai bagian dari dinamika yang sehat.
“Perbedaan pendapat dapat dimaklumi, dipahami, dan didengarkan sebagai bahan pertimbangan. Setiap calon pahlawan tentu memiliki kelebihan dan kekurangan,” ujarnya.
Daftar 40 Calon Pahlawan Nasional Tahun 2025
Selain Presiden Soeharto, beberapa tokoh lain yang diusulkan untuk memperoleh gelar Pahlawan Nasional antara lain:
Marsinah, aktivis buruh perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden RI ke-4
Syaikhona Muhammad Kholil, ulama besar asal Madura
KH Bisri Syansuri dan KH Muhammad Yusuf Hasyim dari Tebuireng, Jombang
Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf (Sulawesi Selatan)
Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin (Jakarta)
Budayawan H.B. Jassin (Gorontalo)
Sultan Muhammad Salahuddin (Nusa Tenggara Barat)
Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, mantan Menteri Luar Negeri (Jawa Barat)
H. Ali Sastroamidjojo, tokoh Konferensi Asia Afrika 1955
dr. Kariadi, R.M. Bambang Soeprapto Dipokoesomo, dan Basoeki Probowinoto (Jawa Tengah)
KH Sholeh Iskandar (Jawa Barat)
Syekh Sulaiman Ar-Rasuli (Sumatra Barat)
Zainal Abidin Syah (Maluku Utara)
Gerrit Agustinus Siwabessy (Maluku)
Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah)
Dengan usulan tersebut, Kementerian Sosial berharap proses penetapan Pahlawan Nasional tahun 2025 dapat berlangsung transparan, berimbang, dan mencerminkan kontribusi nyata para tokoh bagi bangsa dan negara.
Sumber: Info Publik



















