Breaking News

Home / Berita Unggulan / Daerah

Senin, 12 Mei 2025 - 18:12 WIB

“Njonthat Njonthit”: Lagu Jawa Satir yang Menyingkap Luka Hati Para Istri

Lagu Jawa “Njonthat Njonthit” menyentuh hati banyak istri dengan kisah pahit pasca pernikahan. Lagu ini jadi media refleksi emosional dan pemulihan diri.. Foto: Istimewa

Lagu Jawa “Njonthat Njonthit” menyentuh hati banyak istri dengan kisah pahit pasca pernikahan. Lagu ini jadi media refleksi emosional dan pemulihan diri.. Foto: Istimewa

Kilasinformasi.com, Yogyakarta – Lagu berjudul “Njonthat Njonthit” belakangan ramai diperbincangkan, tak hanya karena iramanya yang khas dan liriknya yang menyentuh, tapi juga karena makna mendalam yang mewakili suara hati banyak perempuan, khususnya para istri yang mengalami perubahan drastis dalam hubungan pernikahan.

Istilah njonthat njonthit berasal dari bahasa Jawa yang menggambarkan situasi emosional yang tidak stabil, goyang, naik-turun, dan tak menentu. Lagu ini mencerminkan kisah pilu seorang istri yang merasa kecewa dan dikhianati oleh suaminya. Pria yang dulunya bersikap manis dan penuh perhatian, berubah total setelah mereka menikah. Harapan sang istri agar pasangannya kembali seperti dulu pun hanya menjadi ilusi semata.

Baca Juga, Kilasinformasi: Menuju Pariwisata Berkelanjutan

Setelah sekian lama menanti, ia akhirnya menyadari bahwa semua sikap manis itu hanyalah topeng. Ia pun menerima kenyataan pahit bahwa sang suami tidak seperti yang ia kira, dan bahwa ia telah dibohongi sejak awal.

“Cerita dalam lagu ini bukan sekadar fiksi, tapi mencerminkan fenomena nyata yang sering saya temui dalam berbagai sesi sharing personal maupun workshop Pulang ke Dalam Diri. Banyak perempuan (terutama ibu-ibu) yang mengalami broken heart pasca menikah dan mengalami fluktuasi emosi luar biasa,” ungkap fasilitator workshop tersebut.

Foto: Istimewa

Kondisi emosional seperti ini, jika tidak diatasi, dapat memengaruhi semua aspek peran seorang perempuan dalam keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu, terutama perempuan, untuk menyembuhkan luka batin dan pulih dari trauma. Hal ini tidak hanya berguna untuk kesehatan mental pribadi, tetapi juga demi memutus mata rantai luka antar generasi.

Baca Juga, Kilasinformasi: Cahaya Damai dari Borobudur: Ribuan Lampion Warnai Perayaan Waisak 2569 BE

Lagu “Njonthat Njonthit” hadir bukan hanya sebagai hiburan semata, namun juga sebagai bentuk ekspresi dan media penyadaran akan pentingnya kesehatan emosional dalam relasi. Meski dibawakan dalam nuansa santai dan penuh kejenakaan khas lagu-lagu Jawa, pesan yang dibawanya mengandung refleksi yang mendalam bagi siapa pun yang mendengarnya. (Herman)

Baca Juga:  Penyerahan 1.641 Sertipikat Redistribusi Tanah di Majalengka: Langkah Nyata Pemerintah dalam Mewujudkan Keadilan Sosial

Share :

Baca Juga

Berita

Puncak Peringati Hari Kunjung Perpustakaan Tahun 2025, DPK Sleman Beri Apresiasi Pegiat dan Pengunjung Perpustakaan Berprestasi

Berita Unggulan

Perkuat SDM Pengelola BUMKal, Dinas PMK Sleman Fasilitasi Out Class di Klaten

Berita Unggulan

Tersisa 1.838 Kuota Haji Khusus, Konfirmasi & Pelunasan Diperpanjang Hingga 21 Februari 2025

Daerah

Bupati dan Wakil Bupati Sleman Laksanakan Salat Idul Fitri 1446 H di Tengah Ribuan Jamaah

Berita Unggulan

Indonesia-Yordania Perkuat Aliansi Pertanian

Berita Unggulan

Dua Ruas Tol Trans Sumatera Siap Diresmikan untuk Dukung Mudik Lebaran 2025

Berita Unggulan

Anton Fase Kembali Fit, Siap Bawa PSIM Yogyakarta Hadapi Persik Kediri

Daerah

Lapas Batang dan DLH Kolaborasi Bangun IPAL