Breaking News

Home / Berita Unggulan / Daerah / Favorite / Nasional / Pendidikan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 09:26 WIB

Pendaftaran Riset Indonesia Bangkit MoRA The Air Fund 2025 Dibuka Mulai 13 Oktober

#MoRATheAirFund, #RisetIndonesiaBangkit, #LPDPKemenag, #DosenPTK, #RisetKolaboratif, #PendidikanKeagamaan, #UINSunanKalijaga, #RisetBermanfaat, #SainsDanTeknologi, #Riset2025 foto: Dok Kemenag

#MoRATheAirFund, #RisetIndonesiaBangkit, #LPDPKemenag, #DosenPTK, #RisetKolaboratif, #PendidikanKeagamaan, #UINSunanKalijaga, #RisetBermanfaat, #SainsDanTeknologi, #Riset2025 foto: Dok Kemenag

Yogyakarta, Voicejogja.com – Kementerian Agama melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kembali membuka kesempatan riset bagi dosen Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) dengan program MoRA The Air Fund 2025. Pendaftaran resmi dibuka mulai 13 Oktober 2025, sebagaimana disampaikan Kepala Puspenma, Ruchman Basori, saat sosialisasi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jumat (3/10/2025).

Program ini menawarkan empat fokus riset:

  1. Sosial Humaniora

  2. Ekonomi dan Lingkungan

  3. Kebijakan Agama dan Keagamaan (maksimal Rp500 juta per proposal)

  4. Sains dan Teknologi (maksimal Rp2 miliar per proposal)

Sejak 2024, LPDP telah mengalokasikan Rp50 miliar per tahun untuk program ini, dan dana serupa juga disiapkan untuk 2026. Ruchman menekankan pentingnya riset berdampak bagi masyarakat dan bangsa.

“Riset yang produktif dan bermanfaat akan memperkuat peran periset PTKIN di masyarakat serta menjadi solusi masalah kebangsaan dan kemasyarakatan,” ujarnya.

Persyaratan periset utama PTK atau Fakultas Agama Islam (FAI) di perguruan tinggi negeri (PTU) antara lain: WNI, memiliki kualifikasi akademik Doktor (S3), jabatan minimal Lektor, Sinta Score minimal 100, dan dianjurkan berkolaborasi dengan periset dari perguruan tinggi peringkat 500 dunia QS. Setiap periset utama hanya boleh mengusulkan satu proposal.

Baca Juga:  Direktur Diktis Paparkan Kiat Dosen Cetak Mahasiswa Berkarakter

Sementara untuk dosen Ma’had Aly, persyaratan termasuk kualifikasi minimal Magister (S2), memiliki rekam jejak akademik baik, dan mendapatkan rekomendasi dari Mudir Ma’had Aly. Proposal riset harus sesuai takhassus keilmuan dan berbahasa Arab.

Wakil Rektor UIN Sunan Kalijaga, Muchammad Shodiq, menekankan pentingnya partisipasi seluruh sivitas akademika. “Sudah saatnya dosen PTK unjuk gigi dalam riset, bersaing di tingkat nasional,” katanya.

Program ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi ilmiah yang menghasilkan riset berkualitas, inovatif, dan berdampak luas, sekaligus menguatkan posisi dosen PTK di panggung riset nasional maupun internasional.

sumber: Kemenag

Share :

Baca Juga

Daerah

BPJS Ketenagakerjaan Batang Serahkan Santunan JKM di Kegiatan Tarawih Ukhuwah

Berita Unggulan

Raih Penampilan Stand Terbaik, Tim UMKM IKBY Banjir Pesanan

Berita Unggulan

Mafia Pangan? Mentan Amran Bongkar Kejanggalan Data Stok Beras di Cipinang

Berita Unggulan

Road to JCWF 2025, GKR Bendara Satukan Budaya, Olahraga, dan Wellness Tourism
Pemkot Semarang Hibahkan Rp 10 Miliar untuk Renovasi Gedung PCNU

Daerah

Pemkot Semarang Hibahkan Rp 10 Miliar untuk Renovasi Gedung PCNU

Berita Unggulan

Presiden Prabowo Disambut Hangat di Ankara, Siap Jalankan Misi Diplomatik di Turki

Daerah

Babinsa Koramil 05/Reban Intensifkan Patroli Malam: Jaga Kamtibmas di Bulan Ramadan

Pendidikan

Kemenperin Kerja Sama dengan Australia: Meningkatkan Kualitas SDM Industri Furnitur Indonesia