Breaking News

Home / Berita Unggulan / Bisnis / Daerah / Ekonomi / Pemerintah / Pendidikan / Wisata

Kamis, 25 September 2025 - 01:55 WIB

Perkuat SDM Pengelola BUMKal, Dinas PMK Sleman Fasilitasi Out Class di Klaten

KLATEN, voicejogja.com – Guna memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (PMK) Kabupaten Sleman memfasilitasi Out Class di Klaten.

Kegiatan Out Class yang digelar selama tiga hari sejak 22 hingga 24 September 2025 ini, diikuti pengelola BUMKal dari 30 kalurahan yang berasal dari 10 Kapanewon.

Kegiatan Out Class bertajuk “Pengembangan Unit Usaha, penyusunan laporan keuangan, manajemen bisnis, optimalisasi ketugasan pengurus dan kelengkapan administrasi” ini melakukan studi lapangan ke BUMDes Kemudo Makmur Kabupaten Klaten Jawa Tengah.

Studi lapangan atau Out Class diketahui merupakan Pagu Usulan Partisipasi Masyarakat (PUPM) Tahun 2024 masing masing Kalurahan.

Dari 109 peserta, mereka berasal dari Kapanewon Moyudan (Kalurahan Sumberarum) dan Kapanewon Mlati (Kalurahan Sinduadi, Sendangadi, Tirtoadi dan Sumberadi).

Selanjutnya di hari kedua Selasa 23 September 2025 dikuti 109 peserta dari Kapanewon Berbah (Kalurahan Sendangtirto, Tegaltirt, Kalitirto dan Jogotirto), Kapanewon Ngaglik (Kalurahan Sariharjo, Minomartani, Sinduharjo, Sardonoharjo dan Donoharjo).

Kapanewon Sleman (Kalurahan Caturharjo, Triharjo, Tridadi, Pandowoharjo dan Trimulyo). Kapanewon Tempel (Kalurahan Banyurejo, Tambakrejo, Sumberrejo, Pondokrejo, Mororejo, Lumbungrejo dan Merdikorejo).

Sedangkan di hari ketiga Rabu 24 September 2025 dikuti 87 peserta dari Kapanewon Gamping (Kalurahan Balecatur), Kapanewon Depok (Kalurahan Condongcatur), Kapanewon Prambanan (Kalurahan Bokoharjo) dan Kapanewon Cangkringan (Kalurahan Argomulyo).

Secara teknis, peserta berangkat bersama menggunakan Armada Bus yang menjemput di masing masing Kapanewon menuju Desa Kemudo Klaten Jawa Tengah.

Peserta Out Class foto bersama sebelum mengikuti wisata minat khusus berupa River Tubing atau susur sungai menggunakan ban pelampung. 

Ketua Tim Kerja Pengembangan Potensi Masyarakat Dinas PMK Kabupaten Sleman, Siska Wulandari. Ia menjelaskan peserta Out Class sebelumya telah mengikuti Bimtek (In Class) di masing masing Kalurahan yang membahas mengenai tata cara laporan keuangan, strategi menjalankan bisnis plan di BUMKal sesuai Kondisi yang ada di lapangan.

Sesuai jadwal Out Class, lanjut Siska, peserta berkunjung langsung ke BUMDes Kemudo Makmur Klaten. Peserta dapat belajar dan bertukar ilmu dan pengalaman dalam menjalankan BUMDes karena dinilai berhasil dan menjadi percontohan.

“Dari sisi omzet, di tahun 2024  BUMDes Kemudo Makmur mencapai 14 miliar. Dari sana kita bisa belajar tentang pengelolaan keuangan, pengembangan unit usaha dan yang lainnya,” ujarnya.

Baca Juga:  Bupati Sleman Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2025

Pihaknya berharap, peserta Out Class sebagai pengelola BUMKal yang telah dirintis atau dimiliki oleh masing-masing kalurahan di Sleman dapat merefleksi BUMDes Kemudo Makmur dalam managemen pengelolaanya.

“Potensi yang ada di kalurahan dapat digali, dikembangkan dan dimanfaatkan baik potensi dalam bidang pertanian, kerajinan, budaya maupun potensi sumber daya alam seperti di Desa Kemudo ini. Aliran sungai Kali Pusur dikembangkan untuk pariwisata susur sungai menggunakan ban (River Tubing) yang selalu ramai oleh pengunjung. Destinasi ini mrnjadi salah satu motor penggerak ekonomi lokal dengan mengelola sumber daya alam yang ada di desa,” pungkas Siska Wulandari.

Direktur Utama BUMDes Kemudo Makmur Isa Ansori saat berbagi dengan peserta Out Class.

Sementara itu, Direktur Utama BUMDes Kemudo Makmur, Isa Ansori. Ia memaparkan Desa Kemudo yang berada di Kabupaten Klaten diapit Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta. Luas wilayah 2,69 km persegi dengan jumlah penduduk  5.610 Jiwa dan 1889 KK.

“BUMDes Kemudo Makmur berdiri tahun 2016. Visi Sinergis dalam Mewujudkan Gerakan Pembangunan Kemudo Maju Jaya Sejahtera. Misi Optimalisasi aset dan sumber daya desa untuk kesejahteraan bersama,” kata Isa.

Lebih lanjut Isa Ansori menjelaskan Kepemilikan BUMDes Kemudo Makmur adalah 60% Pemdes Kemudo dan 40% Masyarakat (1.777 KK) yang dulu ikut menanam saham. Sedangkan Pembagian Hasil Usaha adalah 37,8% masuk PAD, 27% laba ditahan (Diputar lagi), 25, 2% untuk masyarakat (1.777 KK), 5% Dana Sosial dan 5% Insentif Pengurus.

“Saat ini BUMDes Kemudo Makmur memliki 5 Unit usaha dengan 30 Karyawan, untuk keterlibatan pemuda 50% dengan ketrelibatan perempuan sebanyak 60%. 5 Unit usaha tersebut adalah Pengelolaan Limbah afval Industri (bermitra dengan PT. Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM), unit usaha kedua yaitu Furniture dari Limbah Palet Kayu, Kamajaya Mart, Tarades Café dan Batik Ciprat,” beber Isa.

“BUMDes Kemudo Makmur Next Plan adalah akan memperkuat dan mengintegrasikan unit usaha yang sudah ada. Pengembangan wisata edukasi (eduwisata sampah, peternakan, dan pertanian),” sambung Isa Ansori.

Lebih lanjut Isa Ansori mengutarakan saat ini tengah berkolaborasi dengan Koperasi Desa/Kota Merah Putih (KDKMP) Kemudo.

“Fokus kepada ketahanan pangan dan rencana mendukung program makan siang bergizi gratis; Pembuatan pabrik biji plastik; dan Kemudo sebagai Desa Model Ekonomi Hijau,” pungkas Isa Ansori.

Sebagai informasi, Out Class dilanjutkan Out bond. Tujuannya untuk membangun time work. Tubing River Moon menyusuri Sungai Pusur sejauh 2 kilometer. (Wasana)

Editor : Mukhlisin Mustofa/Red

Share :

Baca Juga

Berita Unggulan

Sentuh Tanahku Hadir dengan Pembaruan Fitur Baru

Daerah

Residivis Curanmor Beraksi Lagi di Batang, Polisi Ungkap Aksi Terencana dalam 48 Jam

Berita Unggulan

Kementerian PU Perkuat Penataan Permukiman 2025 untuk Wujudkan Asta Cita Presiden Prabowo

Daerah

Bhimasena Bangun Paving Ramah Lingkungan dari Limbah PLTU di Desa Tombo, Batang

Berita Unggulan

Indonesia Tuan Rumah Mandiri ASEAN U-23 Championship 2025

Berita Unggulan

Menteri Widiyanti Perkuat Keterbukaan Informasi Publik, Pariwisata Lebih Transparan dan Terpercaya

Pendidikan

PKUB Kemenag Rancang Kurikulum Berbasis Cinta untuk Memperkuat Kerukunan Umat Beragama

Daerah

Workshop “Pulang ke Dalam Diri”: Membuka Ruang Pemulihan Emosional dan Menyelaraskan Kompas Jiwa di Yogyakarta