Medan, Nasionalku.com – Upaya pemerintah untuk mengatasi banjir di Medan dan Belawan semakin nyata. Proyek Floodway Sikambing–Belawan, yang digarap Kementerian Pekerjaan Umum (PU), kini hampir rampung dan siap difungsikan untuk mengurangi debit air Sungai Sikambing yang kerap meluap ke permukiman warga.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau langsung progres pembangunan floodway tersebut di Medan, Sumatera Utara, pada Sabtu (8/11/2025). Ia menyebut, proyek pengendali banjir ini sudah mencapai 98 persen dan akan selesai pada akhir tahun 2025.
“Floodway ini berperan penting menurunkan debit banjir yang selama ini kerap melanda kawasan inti Kota Medan, khususnya di wilayah Medan Baru dan Medan Sunggal. Dengan sistem ini, beban aliran Sungai Sikambing dapat direduksi sekitar 30 meter kubik per detik,” ujar Dody.
Secara teknis, Floodway Sikambing–Belawan memiliki kapasitas aliran 84 meter kubik per detik. Infrastruktur ini dibangun dengan sistem saluran ganda yang terdiri atas saluran tertutup sepanjang 466 meter (tinggi 3,5 meter, lebar 3 meter) dan saluran terbuka sepanjang 636 meter (tinggi 3,5 meter, lebar 5,3 meter). Selain itu, dibangun juga bangunan pelimpah (weir) untuk mengalirkan sebagian debit air dari Sungai Sikambing menuju Sungai Belawan.
“Pembangunan pengendali banjir ini merupakan bagian dari sistem hulu–hilir yang terintegrasi. Di hulu, pemerintah memperkuat kapasitas sungai dan tanggul, sementara di hilir dilakukan normalisasi Sungai Belawan agar aliran air lebih lancar ke laut,” jelasnya.
Menurut Dody, penyelesaian Floodway Sikambing akan melengkapi jaringan pengendali banjir Kota Medan, yang mencakup kolam retensi, drainase utama, dan sistem tanggul di sekitar kawasan Belawan.
“Tujuan akhirnya adalah menciptakan kawasan Medan–Belawan yang aman dari genangan dan mendukung aktivitas ekonomi serta pelabuhan,” tambahnya.
Kementerian PU memastikan proyek ini diselesaikan tepat waktu dan berfungsi optimal untuk mengurangi risiko banjir musiman yang kian meningkat akibat perubahan pola curah hujan ekstrem.
“Dengan floodway ini, kita ingin memastikan warga Medan bisa beraktivitas tanpa khawatir banjir, sekaligus memperkuat infrastruktur penunjang kawasan ekonomi pelabuhan,” kata Menteri Dody.
sumber: PU




















