Pemalang, Nasionalku.com — Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menghadiri acara graduasi 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Pendopo Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Senin (17/11). Acara ini menjadi momentum bagi KPM yang dinilai sudah mandiri dan siap melepas ketergantungan pada bantuan sosial.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul berdialog dengan salah satu wisudawati, Fatimah Tulzahro. Ibu dua anak ini bercerita bahwa dirinya mulai menerima PKH pada 2020 saat pandemi Covid-19. Kala itu, ia bekerja sebagai pedagang kantin sekolah, sementara suaminya menjadi tukang kebun di tempat yang sama.
Namun pandemi membuat Fatimah kehilangan penghasilan. Ia terpaksa mencari pekerjaan baru sebagai asisten rumah tangga dari rumah ke rumah. PKH menjadi penopang keluarganya di masa sulit.
“Ketika itu saya mendapatkan PKH melalui jalur seleksi. Satu desa dapat undangan beberapa ratus orang, Alhamdulillah saya lolos,” ujar Fatimah.
Lima tahun berjalan, Fatimah akhirnya dinyatakan siap “naik kelas”. Ia tak lagi bergantung pada bansos dan memilih melangkah mandiri melalui berbagai program pemberdayaan dari Kemensos dan mitra terkait.
“Ibu sudah siap betul graduasi?” tanya Gus Ipul.
“Siap, Insyaallah,” jawab Fatimah dengan yakin.
Momen menarik muncul ketika Gus Ipul meminta Fatimah memberi nasihat padanya. Ia menegaskan bahwa masukan dari para KPM penting agar pemerintah bekerja lebih baik.
“Saya ini harus dinasihati. Pejabat-pejabat juga harus dinasihati oleh ibu,” kata Gus Ipul.
Fatimah pun menyampaikan satu permintaan: agar standar penerima PKH dibuat lebih transparan. Menurutnya, hal ini dapat menghindarkan kesalahpahaman di masyarakat mengenai siapa yang berhak mendapat bantuan.
“Ada tetangga yang mempertanyakan saya menerima PKH. Kami tidak meminta, kami dipilih pemerintah. Tapi masyarakat mempertanyakan,” ujar Fatimah.
Ia berharap, ke depan pemerintah benar-benar menyeleksi kembali penerima yang berhak. Ungkapan itu disambut sorakan dukungan para peserta graduasi.
Menanggapi hal tersebut, Gus Ipul mengapresiasi kejujuran Fatimah. Ia menyebut masukan tersebut penting dan akan dihormati.
“Bagus, nasihatnya bagus sekali. Ibu tidak perlu minta maaf. Kalau Ibu berbicara apa adanya, itu harus kita hormati,” kata Mensos.
sumber: Kemensos

















