VoiceJogja, Makassar – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli meninjau langsung pelaksanaan penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (27/7/2025). Kunjungan tersebut dilakukan di dua titik, yaitu Kantor Pos Jalan Selamet Riyadi dan Café Agung di Jalan DR Sam Ratulangi.
Dalam kesempatan itu, Menaker bertemu langsung dengan para pekerja penerima BSU dan berdialog terbuka tentang manfaat serta kendala dalam proses penyaluran.
“Ini bukan sekadar seremoni, tapi bentuk nyata kehadiran negara untuk memastikan daya beli pekerja tetap terlindungi,” ujar Yassierli saat menyapa 100 pekerja penerima manfaat di Kantor Pos Makassar.
Menaker menegaskan pentingnya ketepatan sasaran dalam penyaluran bantuan. Ia ingin memastikan bahwa kualitas penyaluran BSU tidak kalah penting dari pencapaian kuantitas.
Hingga 26 Juli 2025, sebanyak 4,51 juta pekerja telah menerima BSU senilai total Rp2,71 triliun. Angka ini mencapai 78,61 persen dari target nasional sebanyak 5,73 juta penerima. Di Sulawesi Selatan, distribusi sudah mencapai 89,65 persen, dan khusus Makassar mencapai 90,31 persen atau 132.668 penerima.
Pramudya Iriawan Buntoro, Direktur Umum BPJS Ketenagakerjaan, turut mendampingi kunjungan dan menjelaskan bahwa seluruh data penerima telah melalui proses verifikasi ketat agar tepat sasaran.
“Dengan sistem terintegrasi dan dukungan penuh dari Kemnaker serta PT Pos Indonesia, kami memastikan BSU cepat, akurat, dan akuntabel,” kata Pramudya.
Dalam dialog, banyak pekerja mengaku terbantu secara nyata oleh BSU, terutama dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak dan rumah tangga. Seperti disampaikan Ratna, salah satu penerima, “BSU ini sangat membantu. Kami harap program ini terus berlanjut.”
Menaker menyampaikan bahwa Kemnaker akan terus mendorong digitalisasi dan keterbukaan data penyaluran bantuan, serta memperluas kolaborasi dengan pemda dan pelaku usaha agar BSU bisa menjangkau pekerja informal dan rentan secara lebih menyeluruh.
“BSU adalah bagian dari perlindungan sosial yang semakin adaptif, bukan sekadar respons jangka pendek,” tutup Yassierli.
Sumber: Infopublik.id




















