Breaking News

Home / Berita Unggulan / Favorite / Wisata

Minggu, 27 Juli 2025 - 15:21 WIB

Pasar Minggu di TBEG Jogja, Cara Baru Merawat Tradisi dan Ekonomi Rakyat

Pasar Minggu TBEG hadirkan ruang publik yang hidup di Yogyakarta: tempat srawung, dagang, dan budaya yang memberdayakan warga dan UMKM lokal. Foto: satrio

Pasar Minggu TBEG hadirkan ruang publik yang hidup di Yogyakarta: tempat srawung, dagang, dan budaya yang memberdayakan warga dan UMKM lokal. Foto: satrio

VoiceJogja, Yogyakarta — Di tengah ritme kota yang serba cepat, hadir ruang yang memberi napas baru bagi warga: Pasar Minggu TBEG di Taman Budaya Embung Giwangan (TBEG). Lebih dari sekadar ruang transaksi, pasar ini menjelma menjadi ruang hidup untuk interaksi sosial, pelestarian budaya, dan penguatan ekonomi rakyat.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, didampingi Wakil Wali Kota Wawan Harmawan, secara resmi membuka kegiatan ini yang akan digelar rutin setiap Minggu pagi. Kegiatan ini menyajikan berbagai aktivitas mulai dari senam bersama, pertunjukan seni, layanan cek kesehatan gratis, hingga lebih dari 50 stand UMKM yang menampilkan produk kuliner, kerajinan, fashion, hingga tanaman hias.

Menurut Agus Budi Rachman, Sekjen DPD PUTRI DIY, konsep utama pasar ini adalah “srawung dagang, srawung krida, srawung budaya”. Tiga pilar ini mencerminkan arah baru dalam pengelolaan ruang publik: menghidupkan ekonomi, menjaga kesehatan, dan merawat budaya.

Baca Juga:  Persib vs Port FC Buka Laga Piala Presiden 2025: Ini Jadwal Lengkap dan Pembagian Grup

“Ini bukan sekadar tempat belanja. Ini tempat untuk saling mengenal, berbagi gagasan, dan menguatkan solidaritas sosial,” ujarnya.

Pasar Minggu TBEG dirancang sebagai wadah kolaboratif antara pelaku UMKM, seniman, komunitas kesehatan, dan warga. Pendekatan partisipatif ini menjadikan taman kota lebih dari sekadar ruang hijau: ia menjadi ekosistem sosial yang inklusif dan memberdayakan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa taman kota bisa produktif tanpa kehilangan jati dirinya. Ini ruang yang memanusiakan, bukan memisahkan,” tambah Agus.

Dengan memberdayakan komunitas lokal dan memperluas akses pasar bagi UMKM, Pasar Minggu TBEG memperkuat ekonomi rakyat sekaligus menjaga denyut kebudayaan kota. Inisiatif ini membuktikan bahwa gerakan lokal yang sederhana dapat menciptakan dampak besar dalam membangun kota yang hidup, partisipatif, dan berkelanjutan.

Share :

Baca Juga

Berita Unggulan

SUGBK Jadi Tuan Rumah Laga Pembuka Piala Presiden 2025, Tiket Rp50 Ribu!

Berita Unggulan

Diduga Ngemplang Dana Hibah Pariwisata, Kejari Sleman Resmi Tetapkan SP Tersangka

Berita Unggulan

Menteri Pariwisata: Sektor Pariwisata Bisa Menjadi Penopang Ekonomi Nasional

Berita Unggulan

Presiden Prancis Emmanuel Macron Konfirmasi Kunjungan ke Indonesia pada Mei 2025

Berita Unggulan

Sleman Luncurkan SINAR, Inovasi Digital untuk Transparansi dan Partisipasi Masyarakat

Berita Unggulan

Kapolda Jateng Resmikan Gedung SPKT Polres Batang, Tegaskan Layanan Cepat dan Bebas Rokok

Berita Unggulan

Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kemenag Kini Bisa Diakses Dosen PTK, Termasuk Sekolah Tinggi Khonghucu

Berita Unggulan

Menkomdigi Meutya Hafid Ajak Lawan Cyberbullying Anak Lewat Edukasi Digital