Jakarta, Nasionalku.com — Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Irene Umar menerima penghargaan “Friendship of Service Appreciation” dari Perhimpunan Persahabatan Indonesia–Tiongkok (PPIT). Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara “HK78: Chinese-Indonesian for Nusantara” yang digelar MarkPlus Corporation di MarkPlus Main Campus, Jakarta, Selasa (18/11).
Penghargaan ini diberikan kepada figur-figur Tionghoa Indonesia yang dinilai memiliki kontribusi nyata dalam pembangunan nasional. Selain Irene Umar, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie juga menjadi penerima penghargaan yang sama.
Dalam sambutannya, Irene menyampaikan bahwa kekuatan ekonomi kreatif berakar dari keberagaman budaya yang terus berkolaborasi.
“Ekonomi kreatif tumbuh ketika ada ruang berbagi, ruang berjejaring, dan ruang berkolaborasi. Penghargaan ini menjadi pengingat bahwa kekuatan ekonomi kreatif Indonesia bersumber dari keberagaman budaya,” ujarnya.
Acara ini juga menjadi bagian dari perayaan ulang tahun ke-78 Founder & Chair of MCorp, Hermawan Kartajaya. Ia menegaskan bahwa kontribusi masyarakat Tionghoa Indonesia telah memberi warna penting dalam perjalanan ekonomi bangsa.
“Nasionalisme teruji ketika kita memberi yang terbaik bagi negeri. Keberagaman justru menjadi kekuatan yang mempersatukan kita sebagai bangsa,” kata Hermawan.
Irene juga mengapresiasi peran MCorp yang selama lebih dari tiga dekade memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pemasaran nasional, termasuk dalam mendukung pelaku ekonomi kreatif.
“Apa yang dibangun MCorp telah membuka jalan bagi pejuang kreatif untuk memahami pasar, membangun brand, dan mengembangkan strategi bisnis yang relevan,” ujarnya.
Ketua Umum PPIT, Al Busyra Basnur, menjelaskan bahwa penghargaan kepada Irene mencerminkan bagaimana generasi Tionghoa Indonesia mampu memperkuat kreativitas dan daya saing ekonomi bangsa.
“Beliau menunjukkan bahwa identitas budaya bukan batasan. Keberagaman justru memperkuat kreativitas dan inovasi,” ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie menegaskan pentingnya harmoni sosial di daerahnya yang dikenal sebagai kota paling toleran di Indonesia.
“Dengan mayoritas masyarakat Tionghoa, kami menjaga nilai saling menghargai sebagai fondasi kehidupan bersama,” kata Tjhai.
Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif berharap penghargaan ini semakin memperluas dukungan bagi pelaku ekonomi kreatif. Penguatan sektor ini dinilai penting dalam mewujudkan visi ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan baru menuju Indonesia Emas 2045.
sumber: Kemenekraf


















